Sarana toilet yang dibangun Dompet Dhuafa bagi pengungsi Rohingya dan para relawan di kawasan Bayeun, Aceh Timur. (Foto: Dompet Dhuafa)
LANGSA- Sejak kedatangan segerombolan pencari suaka pada pertengahan Mei lalu, berbagai bantuan untuk pengungsi Rohingya terus mengalir. Berbagai fasilitas didirikan untuk menyokong kehidupan belasan ribu pengungsi yang kini belum mempunyai hunian yang memadai. Untuk sementara, mereka tinggal di lokasi pengungsian seperti tempat pelelangan ikan atau gedung olahraga.
Di lokasi pengungsian tersebut, beberapa fasilitas utama didirikan, termasuk sarana kamar mandi (toilet). Sekitar 20 sarana toilet disediakan termasuk pengadaan air. Adanya sarana toilet tersebut ternyata tidak diiringi dengan kebiasaan hidup bersih dari pengungsi sendiri.
Hal ini tentu membuat toilet terlihat kotor, sehingga menganggu kenyamanan bagi orang yang ingin memanfaatkan sarana toilet tersebut. Hal inilah yang dirasakan oleh para relawan yang menggunakan sarana toilet. Melihat kondisi tersebut, Dompet Dhuafa pun berinisiatif membangun sarana toilet yang difungsikan bagi para relawan, dan pengungsi.
“Pembangunan sudah selesai seratus persen, tinggal pemasangan pipa untuk menyalurkan air dari torrent ke kran. Besok, toilet ini sudah bisa digunakan”, ujar Syaiban dari tim Disaster Management Centre Dompet Dhuafa.
Sarana Toilet sendiri dibangun di kawasan Bayeun, Aceh Timur, salah satu tempat relokasi pengungsi Rohingya. Sarana toilet yang dibangun di dekat pos khusus relawan ini berupa satu unit toilet pria, satu unit toilet wanita, dan tempat cuci. Sebanyak 20 sarana toilet pun telah didirikan bagi para pengungsi.
“Tidak menutup kemungkinan sarana toilet ini juga diperkenankan untuk para pengungsi, namun para relawan juga tetap mengingatkan kepada para pengungsi, arti penting menjaga kebersihan,”pesannya. (erni)
Editor: Uyang