BANTEN — Dompet Dhuafa Banten menggagas sebuah program yang diberi nama Desa Berdaya Linduk di Kampung Linduk, Desa linduk, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Banten. Memberdayakan sembilan penerima manfaat, Dompet Dhuafa Banten fokus kepada budidaya ikan bandeng dengan tujuan meningkatkan produksi ikan bandeng yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi penerima manfaat yang diberdayakan. Selain itu juga bantuan permodalan, pendampingan, dan penyuluhan perikanan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi saja. Melainkan penerima manfaat dapat menambah wawasan tentang budidaya tersebut.
Bantuan dan pendampingan program sudah berjalan tujuh bulan dengan memanfaatkan lahan seluas tujuh hektar untuk memanen hasil budidaya bandeng. Kemudian pada 23 November 2018, menjadi hari yang indah, lantaran merupakan panen perdana program tersebut.
“Ini merupakan panen perdana setelah program berjalan 7 bulan. Melalui Program budidaya ikan bandeng yang kami dampingi secara intens tersebut, harapannya penerima manfaat dapat meningkat penghasilannya, keilmuannya bahkan bisa beranjak dari mustahik menjadi muzzaki,” ujar Abdurrahman Usman, selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten.
Program tersebut bukanlah tanpa sebab, mengingat berbagai potensi yang ada di daerah Banten, terutama di bagian Pesisir. Salah satu hal yang dapat dimanfaatkan dari Pesisir ialah ikan Bandeng. Bandeng, lewat olahan sate bandenganya, atau kuliner pecak bandeng merupakan salah satu kuliner khas yang digemari semenjak kejayaan kesultanan Banten hingga sekarang.
Abdurrahman Usman berharap, kedepannya bukan hanya program seperti ini yang dapat dijalankan di Linduk, melainkan di sepanjang pesisir yang memiliki potensi sama atau potensi lainnya yang mempunyai nilai jual dan pasar yang menjanjikan. Sementara itu, Fita Berliana Akbar, selaku Manajer Program Dompet Dhuafa Banten mengatakan bahwa panen perdana bandeng tersebut hasilnya cukup menggembirakan. Selain ukuran bandengnya yang sesuai dengan kebutuhan pasar, bandeng yang dihasilkan juga kualitasnya cukup baik.
“Pada pelaksanaanya, program tersebut kami sinergikan dengan beberapa pihak yang expert di bidangnya. Salah satunya kerjasama dengan Fakultas Pertanian dan Perikanan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Ini menunjukkan bahwa pendampingan yang kami lakukan terhadap penerima manfaat sangat serius,” tambah Usman.
Panen perdana tersebut menunjukkan berkah dari zakat serta besarnya kepedulian pihak masyarakat untuk memanfaatkan lingkungan sekitarnya demi meningkatkan kehidupan ekonomi maupun keilmuan. Tentunya tanpa mengurangi esensi dari bantuan kemanusiaan, apalagi merusak lingkungan. Dengan demikian, kepeduliaan tersebut dapat menyebar dan menjangkit setiap elemen masyarakat. (Dompet Dhuafa/Fajar)