TANGERANG SELATAN — Rusdi Nuryadi (40), salah seorang anggota keluarga besar Disaster Management Center ( DMC ) Dompet Dhuafa yang menceritakan pengalamannya selama melakukan respons bencana.
Seorang Ayah dengan 4 (empat) orang anak ini sudah bergabung dengan keluarga besar Dompet Dhuafa kurang lebih 7 (tujuh) tahun. Sebagai juru kemudi kendaraan roda empat, Rusdi selalu senantiasa meminta izin dahulu ketika hendak menunaikan aktivitasnya di lembaga kemanusiaan DMC Dompet Dhuafa.
Tidak terhitung jumlahnya, pengalaman Rusdi saat mengantarkan tim respons ke berbagai wilayah bencana, dari wilayah sekitaran Jabodetabek hingga luar Pulau Jawa. Medan jalur yang terjal hingga penuh lumpur sudah dilibas oleh tangan kemudinya. Namun tidak semua aktivitas dapat persetujuan dengan mudah dari keluarga, yakni istri dan anak-anaknya.
“Dahulu sempat tidak diijinkan untuk ikut kegiatan respon kebencanaan, saat itu ketika ada bencana gempa Bumi Palu tahun 2018,” tandas Rusdi.
“Istri dan anak-anak tidak mengijinkan saya berangkat, karena saat itu anak-anak masih kecil. Namun akhirnya dari pihak kantor menghubungi istri saya untuk izin keberangkatan,” lanjutnya.
Ya, keluarga kemudian dihubungi langsung oleh pimpinan DMC Dompet Dhuafa. Sambil mengatakan bahwa keselamatan anggota DMC Dompet Dhuafa selalu menjadi prioritas dalam aksi penanggulangan bencana.
“Paling berat emang ninggalin keluarga, terutama ketika saya melakukan respon di luar kota, terkadang hampir setiap jam mereka nanya keadaan sehat atau enggak, selamat atau enggak,” sambungnya.
“Dan ketika saya pulang, saya disambut dengan senyuman keluarga saya, bahkan anak ketiga langsung memeluk saya, memang paling sedih ketika anak sudah menanyakan kapan ayah pulang,” ujarnya.
Peringati Hari Ayah Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 November, Rusdi berpesan kepada seluruh ayah atau sosok ayah di luar sana untuk selalu serta mencintai dan melindungi keluarga tercintanya. Keluarga merupakan rumah pertama sekaligus rumah terakhir ketika sedang berada di titik rendah. Keluarga merupakan tempat saling berbagi kebahagiaan, keluh-kesah, hingga tempat pembelajaran.
“Bagi saya, anak adalah teman hidup, pesan saya kepada anak jika saya sudah tidak ada, yakni selalu ingat dengan Tuhan dan jaga nama baik keluarga,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa / DMC)