BOGOR—Pasca sepekan lebih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa, Fauzi (2) balita asal Desa Tenjo, Kecamatan Tenjo Bogor, Jawa Barat yang menderita gangguan gizi buruk mulai membaik. Fauzi mengalami peningkatan berat badan dari 6,2 kilogram menjadi 6,76 kilogram
Dokter Winda, Sp. A yang menangani Fauzi pun menuturkan bahwa Fauzi telah diberikan imunisasi BCG untuk mencegah anak beresiko terkena penyakit tuberculosis. “Sejak lahir pasien belum pernah diberikan imunisasi sama sekali, sehingga untuk awal kami berikan imunisasi BCG,” ucapnya.
Lebih lanjut dr. Winda memaparkan bahwa target ke depan dalam penanganan Fauzi berfokus pada kenaikan berat badan dan mengejar keterlambatan imunisasi.
“Untuk mengejar keterlambatan imunisasi, pasien harus diberikan imunisasi yang berbeda di tiap bulannya sampai semuanya terpenuhi dan untuk menambah berat badannya sendiri akan dilakukan secara bertahap,”ucapnya.
Akibat penyakit gangguan gizi buruk yang diderita, Fauzi juga mengalami keterlambatan tumbuh kembang yang mengakibatkan ia terlambat bicara. Asupan nutrisi dan protein yang kurang membuat Fauzi mengalami gangguan bahasa dan terganggu motorik kasar serta halusnya. Dibutuhkan penanganan secara menyeluruh, seperti terapi wicara.
Dalam perencanaan terhadap penanganan Fauzi yang cukup panjang, sangat disayangkan di tengah perawatannya, kedua orang tua Fauzi membawa anak bungsunya itu pulang ke rumah.
Khaerudin, ayah Fauzi yang kami temui pun menjelaskan bahwa permintaan pulang dalam masa perawatan anaknya itu karena tidak ada yang mengasuh tiga anaknya di rumah.
“Selama Fauzi di rumah sakit saya tidak bekerja karena harus menjaga anak di rumah, itu juga saya sering kebingungan karena istri yang biasanya mengasuh anak-anak. Jadi saya pikir Fauzi dibawa pulang saja,” ucapnya.
Sependapat dengan sang suami, Sarah pun menuturkan bahwa ia juga selalu ingat akan rumah dan ketiga anaknya selama di rumah sakit.
“Kami sangat menyayangkan keputusan pihak keluarga untuk membawa Fauzi pulang, padahal kami masih menargetkan berat badannya naik dulu,” ucap dr. Winda.
“Untuk tindak lanjutnya kita berikan surat pengantar untuk puskemas/posyandu disana agar mereka ikut mengawasi dan memantau perkembangan kesehatan Fauzi , karena anak yang menderita gangguan gizi sangat rentan terhadap virus/bakteri, selain itu mengingat jarak rumah Fauzi ke RST cukup jauh” tutup dr. Winda. (tie/gie)