PANDEGLANG — Hari kedua pasca tsunami menghantam pesisir pantai di Selat Sunda, Dompet Dhuafa memperluas aktivitas respon tanggap darurat. Selain melakukan respon evakuasi dan pencarian korban, Dompet Dhuafa juga menggelar respon kesehatan berupa Aksi Layanan Sehat (ALS). Semua respon akan dilakukan di empat pos yang didirikan Dompet Dhuafa di Banten, dan Lampung sejak, Minggu (23/12/2018) kemarin.
Drg. Imam Rulyawan MARS., Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, mengatakan, aktivitas Dompet Dhuafa hari ini difokuskan membantu evakuasi bersama BASARNAS, TNI dan POLRI. “Hingga siang ini, masih ditemukan beberapa jenazah. Tim aktivis kemanusiaan Dompet Dhuafa terus menelusuri puing-puing bangunan, terutama penginapan yang berada di wilayah Carita, Tanjung Lesung, dan sekitar pantai lainnya. Bantuan berupa logistik telah tersalurkan ke beberapa pos Dompet Dhuafa yang hari ini akan didistribusikan ke titik-titik lokasi terparah dari bencana,” jelas drg. Imam Rulyawan MARS.
Sejak tersiar kabar tsunami menghantam pesisir Selat Sunda, tim relawan dan aktivis kemanusiaan langsung terjun ke lokasi kejadian. Relawan dari kantor Cabang Dompet Dhuafa di Banten, menjadi tim pertama yang hadir merespon cepat bencana tersebut. Kemudian, disusul tim Disaster Management Center (DMC), Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), Badan Pemulasaran Jenazah (Barzah), dan relawan lainnya. Evakuasi dan pencarian korban, serta pemenuhan kebutuhan dasar termasuk pendirian pos menjadi target utama pada respon cepat, Minggu (23/12/2018).
“Sejauh ini Dompet Dhuafa telah mendirikan Empat Pos yang berada di Kecamatan Carita. Kampung Cibeureum RT 17 RW 4, Desa Carita, Kecamatan Carita, (lokasi depan SDN Carita 1), menjadi titik pos utama Dompet Dhuafa. Kemudian juga ada Pos di Tanjung Lesung di Kampung Cikadu, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, dan Pos Induk Dompet Dhuafa Banten yang berada di Jl. KH. Sokhari No. 4C, Sumur Pecung, Kota Serang, Banten 42118. Sementara Pos Dompet Dhuafa di Lampung berada di Jl. Teuku Umar No.44, Sidodadi, Kedaton, Kota Bandar Lampung,” tutup drg. Imam Rulyawan MARS.
Adanya empat pos tersebut, difungsikan untuk memudahkan pergerakan respon dan pengguliran bantuan. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB, yang diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, hingga (Senin, 24/12/2018) pukul 07.00 WIB pagi ini, sudah tercatat 281 orang meninggal dunia, sementara 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. (Dompet Dhuafa)