Garut–Bencana banjir bandang yang menimpa Garut pada September yang lalu, telah menyebabkan banyak kerugian materil bagi masyarakat. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati, data pengungsi yang terdampak banjir bandang berjumlah 787 KK (2.525 jiwa) dan data rumah rusak berjumlah 2.529 unit dengan rincian 830 rusak berat, 473 rusak sedang, dan 1.226 rusak ringan. Memasuki masa recovery bencana Garut, melihat banyaknya korban yang membutuhkan tempat tinggal, Dompet Dhuafa berkomitmen untuk turut serta dalam membangun hunian bagi korban banjir.
Dompet Dhuafa bekerjasama dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mengadakan program pembangunan Rumah Rakyat Ramah Lingkungan (RURAL). Rumah yang akan dibangun memakai konsep RISHA yang merupakan teknologi rumah layak huni dan terjangkau dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Model rumah yang akan dibangun adalah rumah tipe 36/60 yang dilengkapi dengan teknologi energi terbarukan yaitu biodigister. Dimana alat ini nantinya bisa mengubah limbah biologis menjadi gas.
Pada Jumat (9/12) yang lalu, disaksikan oleh warga sekitar, dibawah guyuran hujan, pembangunan Rural secara resmi dimulai. Acara peletakan batu pertama dihadiri oleh Wakil Bupati Garut, dr.H.Helmi Budiman, Perwakilan MUI Garut, dan Direksi Dompet Dhuafa.
“Kami warga Garut menghaturkan banyak terimakasih untuk Dompet Dhuafa dan para donatur. Terimakasih karena selalu ada disamping kami sejak awal terjadinya bencana sampai masa recovery kali ini. Semoga bantuan dari para donatur ini bisa memberikan manfaat kepada para korban. Kami warga Garut mendoakan agar Dompet Dhuafa dan para donatur terus berjaya sehingga lebih banyak lagi yang bisa mendapatkan manfaat.” Ujar Helmi pada sambutannya.
Peletakkan batu pertama tersebut juga dihadiri oleh warga daerah sekitar lahan yang akan dibangun “Rural” . Rencananya, setelah bangunan rumah selesai, Dompet Dhuafa akan terus mendampingi penerima manfaat berupa pelatihan atau sejenisnya. (Dompet Dhuafa/Dea)