BOGOR—Rasulullah SAW bersabda, “Pelajarilah ilmu faraidh (waris) dan ajarkanlah. Karena dia setengah dari ilmu dan dilupakan orang. Dan dia adalah yang pertama kali akan dicabut dari ummat-Ku.” (HR. Ibnu Majah, Ad-daruquthuny dan Al-hakim).
Ustadz Ibnu Rahman memaparkan sebuah hadits pada pembukaan materi waris dalam Kajian Bulanan Al-Madinah yang bertempat di Masjid Al-Madinah, kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa, Jampang, Bogor, pada Rabu (18/5).
Kajian yang bertajuk “Ilmu Waris” ini merupakan kajian kali pertama yang diselenggarakan DKM Al-Madinah pasca soft launching masjid tersebut pada akhir April.
Menurut Fauzi Qosim selaku DKM, Ilmu waris sangat penting untuk dipelajari dan diterapkan di tengah masyarakat, sebab faraidh merupakan salah satu ilmu yang perlahan mulai ditinggalkan atau diganti dengan pemahaman harta gono-gini.
“Banyak orang yang belum memahami apa itu ilmu waris, padahal kedudukannya sangat penting. Sehingga kerap kali kita mendengar kata harta gono-gini yang sebetulnya tidak ada dalam Islam.”
Kajian perdana ini dihadiri warga sekitar, amil Dompet Dhuafa, dan beberapa keluarga pasien yang berkunjung di sela-sela kesibukan menjaga keluarganya yang terbaring sakit di RST Dompet Dhuafa, tak jauh dari masjid tersebut. Jamaah sangat antusias menimba ilmu waris. Terbukti dalam berlangsungnya kajian, banyak jamaah yang bertanya akan kekeliruan pembagian harta waris dalam keluarga.
Fauzi Qosim juga memaparkan, selain kajian bulanan, DKM telah mempersiapkan berbagai kegiatan untuk menyambut Ramadhan dan sepanjang bulan suci Islam yang akan digelar di Masjid Al-Madinah. Diantaranya adalah Kajian Tarhib Ramadhan Forum Wakif pada 22 Mei 2016 dan Tarhib Ramadhan Al-Madinah pada pekan selanjutnya.
Masjid Al-Madinah merupakan hasil dari seluruh donatur dan wakif yang telah berwakaf maupun berinfak untuk pembangunan masjid. Ahmad Juwaini, Presiden Direktur Dompet Dhuafa pada kesempatan lain di sambutannya mengutarakan, “Kita patut berdoa untuk seluruh donatur dan wakif agar amal mereka diterima sebagai amalan yang bernilai pahala tinggi di hadapan Allah SWT.” (Cordofa Dompet Dhuafa/Rachmat Tullah)