JAKARTA — Duka dan derita etnis Rohingya sudah sedemikian dalam. Krisis kemanusiaan yang dialami oleh penduduk daerah Rakhine, Myanmar, membuat mata dunia terbelalak. Masyarakat seakan tak menyangka bahwa di kondisi dunia yang sudah sedemikian modern dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, masih ada pelanggaran terhadap hak hidup terhadap suatu golongan. Kekerasan terhadap etnis yang mayoritas muslim ini terus dilancarkan oleh pemerintah dan militer Myanmar. Kejadian ini mengetuk hati tiap insan manusia yang memiliki nurani. Kini masyarakat berlomba-lomba untuk menggalang dana bantuan dan menyalurkannya bagi etnis Rohingya.
Merasa miris dan simpati terhadap nasib saudara-saudara kita di Rohingya, DKM Nurul Ajam Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Indonesia Tahajjud, menggalang dana untuk meringankan beban mereka.
“Kami dari DKM dan jamaah masjid prihatin atas kejadian yang menimpa saudara di Rohingya. Kejadian ini sangat tidak manusiawi. Untuk itu kami langsung bergerak dan mengajak seluruh jamaah masjid menggalang dana bagi saudara-saudara kita di Rohingya,” ujar Dr. Tachrir Fathoni, M.Sc, Ketua Dewan Pembina DKM Nurul Ajam
Senada dengan pernyataan Fathoni, Arizia Dwi Handoko, Co-Founder Indonesia Tahajjud, juga menyatakan simpatinya. “Alhamdulillah meskipun dalam waktu yang singkat, infak dan donasi terkumpul sebesar Rp. 52.715.000. Total infak tersebut melebihi estimasi panitia, yang hanya sebesar Rp. 20 juta,” tutur Arizia Dwi, Co-Founder Indonesia Tahajjud.
Secara resmi, DKM Nurul Ajam dan Indonesia Tahajjud, menyalurkan bantuan tersebut melalui SEAHUM dan Dompet Dhuafa, pada Senin (28/11), di Masjid Nurul Ajam. Harapannya, bantuan ini dapat bermanfaat bagi program dan misi kemanusiaan yang akan dijalankan oleh SEAHUM, Dompet Dhuafa, maupun Aliansi Lembaha Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya. (Dompet Dhuafa/Dea)