DMC Dompet Dhuafa Bekali Relawan untuk Pendidikan di Wilayah Bencana

Kegiatan Frontline Responder Training Education in Emergencies untuk membekali para relawan yang ingin membantu pendidikan korban bencana, digelar DMC Dompet Dhuafa, di Lembaga Pengembangan Insani (LPI) Dompet Dhuafa, beberapa waktu lalu. (Foto: Gita/Dompet Dhuafa)

Bencana kemanusiaan serta bencana alam di Indonesia silih berganti berdatangan. Tentunya hal tersebut sulit untuk dicegah, terutama bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, ataupun tsunami.

Jika bencana tersebut telah terjadi banyak pertolongan yang harus ditangani. Di antaranya adalah kebutuhan logistik dan obat-obatan. Namun, tak kalah penting, bantuan pendidikan saat terjadinya bencana baik bencana kemanusiaan ataupun bencana alam sangat dibutuhkan.

Berangkat dari hal tersebut, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa membuat pelatihan pendidikan untuk keadaan darurat. “DMC Dompet Dhuafa mengadakan kegiatan Frontline Responder Training Education in Emergencies untuk membekali para relawan yang ingin membantu pendidikan korban bencana,” jelas Iskandar Darussalam, Tim Respon DMC Dompet Dhuafa.

Menurut Iskandar DMC Dompet Dhuafa memiliki target untuk merekrut 500 relawan yang bergerak di bidang pendidikan. “Mereka bisa jadi relawan guru, ataupun konseptor pendidikan,” ungkap Iskandar, beberapa waktu lalu.

Iskandar menjelaskan relawan harus tahu mengenai kebencanaan dan juga harus tahu mengenai Undang-Undang Penanggulangan Bencana. “Sebelum mereka diterjunkan mereka harus mendapatkan pembekalan yang cukup,” ucapnya.

Dalam kegiatan yang digelar selama dua hari di Bumi Pengembangan Insani itu diikuti oleh relawan dari berbagai daerah di Indonesia. “Kami berharap setelah mereka mendapat pembekalan dan terjadi bencana, mereka dapat kita panggil kembali,” ujar Iskandar.

Iskandar menjelaskan, saat ini DMC Dompet Dhuafa masih turun tangan menangani pendidikan pengungsi Rohingya yang ada di Aceh. “Langsa menjadi salah satu laboratorium kami untuk program pendidikan yang ditujukan untuk pengungsi,” paparnya.

Lebih lanjut Iskandar menambahkan, relawan kebencanaan juga perlu membuat metode pendidikan yang baik untuk diterapkan di daerah bencana. “Kita jangan cuma hanya mengurus makan, minum, dan tempat tinggal saja, penanganan pendidikan diperlukan untuk menjaga masa depan mereka,” imbuh Iskandar.

Iskandar berharap dengan adanya pembekalan untuk relawan ini dapat diikuti oleh peserta secara optimal. “Ketika mereka kembali ke daerah masing-masing mereka mau ikut aktif dan berperan untuk semua hal yang terkait pelatihan,” jelasnya. (Gita)

 

Editor: Uyang

 

#Ramadhan, Ambil Berkahnya