DMC Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Tanggap Bencana Di Kawasan Rawan Bencana

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan pelatihan Capacity Building Kawasan Tanggap Bencana bagi warga Desa Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 7-9 Juli 2019.

Agus Tria Budi Waluyo selaku Pendamping Program Kemanusiaan Dompet Dhuafa Jatim mengungkapkan alasan diadakannya pelatihan tersebut didasari letak geografis Desa Pronojiwo berada di 10 KM dari Gunung Semeru. Desa Pronojiwo dan sekitarnya juga masuk dalam ‘Kawasan Rawan Bencana’. Sebanyak 28 peserta perwakilan dari tiap elemen mengikuti seluruh tahapan pelatihan.

Para peserta mendapat pelatihan tentang kebencanaan selama 3 hari, terhitung sejak mulai pada 7 Juli hingga 9 Juli 2019. Pelatihan tersebut meliputi pemberian materi terkait bencana gunung berapi aktif, peninjauan lokasi dan kesiapan warga desa jika terjadi bencana, serta simulasi tanggap bencana.

“Kami berharap acara pelatihan tersebut dapat memberikan edukasi kepada masyarakat setempat cara menolong dan mengantisipasi bencana alam yang dikhawatirkan terjadi,” terang Jon, sapaan akrab Agus Tria Budi.

Di hari pertama peserta dikenalkan tentang Dompet Dhuafa dan DMC-nya, kemudian dijelaskan tentang kebencanaan. Setelahnya peserta diminta menulis harapan masing-masing terkait pelatihan tersebut, guna mengetahui target masing-masing peserta. Dengan begitu masing-masing peserta selalu ingat apa yang menjadi target mereka.

Pada hari selanjutnya, peserta diajak berdiskusi dalam lingkaran forum untuk menyerap materi mengenai pemahaman dan analisa sederhana peta jalur evakuasi dengan peta skala yang berbeda-beda. Di sesi ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang Mitigasi Struktural maupun Non Struktural. Materi disampaikan dengan lugas oleh Iskandar Leman.

Setelah itu peserta diberi tugas untuk berdiskusi tentang apa saja yang harus dilakukan sebelum peristiwa bencana, ketika bencana dan sesudahnya. Kemudian mereka diminta untuk membuat peta jalur evakuasi sesuai titik mereka tinggal, menuju titik kumpul evakuasi. Terakhir peserta melakukan simulasi menolong korban dan mendiskusikan apa yang menjadi kelemahan Desa Pronojiwo untuk menyelamatkan diri dari bencana.

Di hari terakhir, pemateri memandu para peserta untuk menulis satu persatu harapan mereka terhadap kegiatan selama tiga hari tersebut. Banyak dari peserta berharap warganya dapat terus didampingi oleh DMC Dompet Dhuafa. Bahkan mereka menginginkan untuk membentuk ‘Komunitas Tanggap Bencana’.

“Di akhir pelatihan, banyak dari peserta yang berharap pendampingan oleh DMC Dompet Dhuafa terus bergulir sampai Warga Pronojiwo bisa menjadi komunitas yang siap siaga,” ungkap Jon. (Dompet Dhuafa/Muthohar)