Dalam Islam, berutang memang tidak dilarang oleh Allah Swt, namun bukan berarti kita boleh berutang sewaktu-waktu tanpa adanya alasan mendesak. Saat sudah berutang, kita pun wajib untuk segera melunasinya sesuai dengan waktu yang telah disepakati, tanpa menunda-nunda.
Namun mungkin bagi sebagian orang, melunasi utang sesuai dengan waktunya tidaklah mudah. Niat hati sudah sangat ingin melunasi utang, namun keadaan masih sulit sehingga jumlah uang yang terkumpul belum bisa untuk melunasi utang. Jika sudah begitu, “jalur langit” pun menjadi tumpuan pertama bagi seseorang untuk berikhtiar agar utangnya segera terlunasi.
Doa Agar Dibebaskan dari Utang
Hal pertama yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berdoa agar dibebaskan dari utang adalah yakin kepada Allah Swt dan percaya bahwa segala kesulitan yang sedang dihadapi akan diganti dengan kemudahan oleh-Nya. Tanamkan dahulu sikap tawakal dalam diri, dan jauhkan diri dari perasaan sombong, agar Allah memberikan cinta-Nya pada kita. Jika sudah begitu, insyaallah.. Allah Swt akan menolong umat-Nya yang bersungguh-sungguh berdoa kepada-Nya.
Baca juga:Wajibkah Membayar Zakat untuk Orang yang Terlilit Hutang
Sekarang saatnya menyimak doa agar bebas dari utang yang diterangkan oleh ulama alumnus Islamic Call College Libya, Ustaz Adi Hidayat atau yang kerap disapa UAH. Dalam sebuah video di kanal Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwa Nabi Muhammad Saw pernah memberikan doa agar bebas dari utang untuk para sahabat dan umatnya.
Perkataan Nabi ini ada dalam kitab Shahih Muslim karya Al Imam Muslim bin Al Hajjaj Nabil Husein di topik ke-48 yang membahas tentang zikir, doa, taubat, dan istigfar di nomor hadis 2713. Doa bebas dari utang ini dikutip dari doa Rasulullah Saw yang diajarkan langsung oleh beliau kepada umatnya untuk bermohon kepada Allah Swt agar kita bisa dibebaskan dari jeratan dan lilitan utang serta piutang.
Berikut bunyi hadisnya:
“Allahumma robbas-samaawaatis sab’i wa robbal ‘arsyil ‘azhiim, robbanaa wa robba kulli syai-in, faaliqol habbi wan-nawaa wa munzilat-tawrooti wal injiil wal furqoon. A’udzu bika min syarri kulli syai-in anta aakhidzum binaa-shiyatih. Allahumma antal awwalu falaysa qoblaka syai-un wa antal aakhiru falaysa ba’daka syai-un, wa antazh zhoohiru fa laysa fawqoka syai-un, wa antal baathinu falaysa duunaka syai-un, iqdhi ‘annad-dainaa wa aghninaa minal faqri.”
Artinya:
“Ya Allah yang mencipta, merawat, dan mengatur langit dan Bumi, Rabb dari ‘Arsy yang agung itu, Allah Tuhan kami yang merawat kami dan juga merawat segala hal, yang menumbuhkan bebijian dan tetumbuhan, yang telah menurunkan Taurat, Injil, dan Al-Qur’an sebagai pembeda. Aku berlindung kepada-Mu ya Allah dari segala keburukan dan Engkau Yang Mahakuasa untuk dapat menentukan segala hal terjadi. Duhai Allah Engkaulah yang paling awal dan tidak ada sebelumnya apa pun itu, dan Engkaulah yang paling akhir dan tidak ada setelah itu apa pun, dan Engkaulah yang nyata dan tidak ada yang meliputi-Mu di atas-Mu apa pun itu, dan Engkaulah yang batin dan tidak ada selain-Mu apa pun. Ya Allah kami mohon anugerahkan kecukupan rezeki untuk melunasi utang-utang kami hamba-Mu ya Allah dan bebaskan kami dari kefakiran. Mohon anugerahkan kami keluasan rezeki untuk melunasi utang-utang dan lepaskan kami dari kefakiran.”
Baca juga: Bagaimana Hukum Hutang dalam Islam?
Amalkan Doa Sebelum Tidur
Dalam kajiannya, Ustaz Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa sebaiknya doa ini diamalkan saat kita hendak tidur. Caranya dengan berbaring menghadap kanan dan membaca doa ini setelah membaca doa-doa perlindungan.
Ustaz Adi menyebut bahwa riwayat ini dikisahkan dari Suhail dan diterangkan oleh Abu Shalih, tersambung riwayatnya kepada sahabat Abu Hurairah RA yang diajarkan doanya oleh Nabi Saw. Awal hadis ini berbunyi: “Telah diceritakan dari Zuhair bin Harb, telah diceritakan dari Jarir, dari Suhail, dia berkata: “Abu Shalih telah memerintahkan kepada kami jika salah seorang di antara kami hendak tidur, hendaklah berbaring di sisi kanan kemudian mengucapkan (doa bebas dari utang).”
Baca juga: Lunasi Hutang Puasa: Qodlo’ atau Fidyah?
“Mari diusahakan (membaca doa ini) setiap sebelum tidur, selain membaca doa-doa perlindungan,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, UAH mengingatkan agar kita mengamalkan doa ini dengan sungguh-sungguh, penuh kekhusyukan, dan penuh pengharapan hanya kepada Allah Swt. Dengan begitu, insyaallah Allah akan mengabulkan doa-doa kita dan membebaskan kita dari jeratan utang di dunia.
“Maka ini nampaknya jadi pengetahuan baru untuk kita memohon kepada Allah agar dibebaskan dari jeratan utang dan kefakiran. Semoga bisa dibacakan dengan penuh kekhusukan, penuh harap, memohon kepada Allah sang pemberi rezeki, yang merawat kita, memenuhi segala kebutuhan, mencukupkan segala hal, menyehatkan, dan memberikan perlindungan,” tandas Ustaz Adi Hidayat.