Doa berbuka puasa sunnah yang dilafalkan sepenuh hati menjadi pertanda, bahwa ibadah puasa sunnah telah tuntas ditunaikan. Puasa sunnah adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Sebuah bentuk ibadah tambahan yang dilakukan di luar bulan Ramadhan. Dalam ulasan ini, kita akan membahas secara lengkap tentang puasa sunnah, keutamaannya, serta doa berbuka puasa sunnah yang dapat diamalkan. Mari kita eksplorasi lebih lanjut!
Pengertian Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah bentuk ibadah sukarela untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Meskipun tidak wajib, puasa sunnah memiliki banyak keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Ibadah puasa sunnah dapat dilakukan sepanjang tahun, kecuali pada beberapa hari tertentu yang diharamkan untuk berpuasa, seperti pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Baca Juga: Inilah 3 Amalan di DzulHijjah yang Istimewa
Keutamaan Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki banyak keutamaan yang tercantum dalam dalil-dalil Al-Quran dan hadits. Salah satu keutamaan puasa sunnah adalah mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda, “Setiap amal perbuatan anak Adam akan dilipatgandakan. Pahala amal kebaikan diganjar sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Allah berfirman: ‘Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya. Seseorang meninggalkan syahwatnya, makanan, dan minumannya karena Aku.’ Puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas menunjukkan bahwa puasa sunnah memiliki pahala yang luar biasa di sisi Allah SWT. Dengan meninggalkan keinginan duniawi kita seperti makanan dan minuman, kita dapat mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar dari-Nya.
Baca Juga: Hidup Sehat dengan Jalankan 5 Amalan Sunnah Rasulullah SAW
Tidak hanya bersumber dari hadits, keutamaan berpuasa juga dapat kita temukan di dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Ayat ini menunjukkan bahwa puasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim dengan tujuan agar mereka bisa mencapai takwa. Selain puasa wajib pada bulan Ramadhan, puasa sunnah juga dianjurkan sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Di sisi lain, puasa sunnah juga dapat membantu membersihkan jiwa dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Melakukan puasa sunnah secara rutin dapat membantu kita untuk mengendalikan hawa nafsu, dan melatih diri untuk lebih sabar serta disiplin. Puasa sunnah juga memberikan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan lebih intens, menguatkan ikatan spiritual, serta memperoleh kehidupan yang lebih berkah.
Macam-macam Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki berbagai macam nama. Berikut adalah beberapa jenis puasa sunnah yang dianjurkan dalam Islam:
1. Puasa Senin dan Kamis
Puasa sunnah ini dianjurkan untuk dilakukan setiap minggu pada hari Senin dan Kamis. Rasulullah saw bersabda, “Aku dilahirkan pada hari Senin dan diturunkan wahyu padaku pada hari itu. Oleh karena itu, aku lebih mengharapkan amal perbuatan dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis.” (HR. Muslim).
2. Ibadah Puasa Ayyamul Bidh (Tiga Hari Tertentu Setiap Bulan)
Puasa sunnah ayyamul bidh dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah. Dalam hadits dijelaskan oleh Rasulullah saw, “Puasa tiga hari pada setiap bulan itu seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Doa Tolak Bala yang Dapat Dilafalkan Saat Wabah
3. Sunnah Puasa Daud (Puasa Bergantian)
Puasa daud dilakukan dengan pola bergantian, yaitu puasa sehari dan berbuka pada hari berikutnya. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah yang berbunyi, “Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud; ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Puasa Syawal
Puasa syawal merupakan sunnah yang dilakukan selama enam hari di Bulan Syawal, setelah merayakan Idulfitri. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal.)” (H.R Ibnu Majah)
Baca Juga: 7 Manfaat Puasa Syawal: Puasa Senilai Satu Tahun Penuh
5. Puasa Arafah
Sunnah puasa arafah ditunaikan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat sebelum hari raya Idul Adha. Puasa arafah merupakan salah satu amalan paling utama di hari tersebut. Ibadah puasa arafah hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Jadi akan sangat sayang bila dilewatkan. Rasulullah saw bersabda, “Puasa hari Arafah menghapuskan dosa-dosa dua tahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR. Muslim).
Baca Juga: Yuk, Ingat Lagi Niat Puasa Sunnah Idul Adha dan Keutamaannya!
Bacaan Doa Berbuka Puasa Sunnah
Setelah kita menjalani ibadah puasa sunnah dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, saatnya untuk membuka puasa. Terdapat dua doa berbuka puasa sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah. Berikut ini adalah doa berbuka puasa sunnah yang dapat kita amalkan:
Doa Berbuka Puasa Sunnah, Seperti Doa Buka Puasa Pada Umumnya
Doa pertama merupakan doa berbuka puasa yang biasa kita lafalkan ketika menjalani puasa Ramadhan. Doa ini diriwayatkan dari Anas bin Malik dan Muadz bin Zuhrah radhiyallahu ‘anhuma yang berbunyi, “Dari Mu’adz bin Zuhrah, bahwa dia menyampaikan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam; jika berbuka puasa dia membaca Allahumma Laka Shumtu, wa ‘Ala Rizqika Afthartu.” (HR Abu Daud No. 2011; Al-Baihaqi dalam Kitab As Sunan Al-Kubra; at-Thabarani dalam Kitab Syu’abul Iman).
Berikut doa buka puasa:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Lafal latin: Allahumma lakasumtu wabika Aamantu wa ‘ala Rizqika Afthortu Birohmatika yaa Arhamar Roohimiin.
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih di antara semua pengasih. “
Doa ini mencerminkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat berpuasa dan nikmat makanan yang kita konsumsi saat berbuka puasa. Dengan mengucapkan doa ini, kita berharap agar puasa dan amalan kita diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu: Niat Puasa Arafah, Tata Cara dan Keutamaannya!
Doa Berbuka Puasa Sunnah Berikut Ini Juga Dapat Diterapkan
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika sedang berbuka puasa beliau membaca: “Dzahabazh Zhama-u wab Talatil ‘Uruqu wa Tsabatal Ajru insya Allah.” (HR. Abu Daud, As-Sunan Al-Kubra Lil Baihaqi, Juz 4, Hal. 239, Al-Hakim dalam Mustadrak ‘alas Shahihain No 1484)
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Lafal Latin: Dzahabazh Zhama-u wab Talatil ‘Uruqu wa Tsabatal Ajru insya Allah.
Artinya: “Telah hilang dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”
Ulama asal Mazhab Syafi’i mengatakan, kita boleh menggabungkan dua doa di atas ketika hendak berbuka puasa sunnah. Sebab kedua doa tersebut sama-sama diajarkan Rasulullah saw. Doa dilafalkan sebelum minum ataupun makan di waktu berbuka puasa.
Baca Juga: Hukum Berkurban Bagi yang Mampu, Wajib Atau Sunnah?
Amalkan Puasa Sunah Sepenuh Hati
Puasa sunnah memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan. Sahabat, mari kita manfaatkan waktu-waktu sunnah ini untuk beribadah dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Semoga puasa sunnah yang kita lakukan menjadi amalan yang diterima oleh Allah Swt, dan membawa kebaikan bagi diri kita. Marilah kita terus meningkatkan kualitas ibadah kita dan berdoa agar Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam hidup kita.
Semoga ulasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang puasa sunnah, keutamaannya, dan doa berbuka puasa sunnah. Mari tingkatkan ibadah kita dan menjalankan puasa sunnah dengan ikhlas dan penuh kecintaan kepada Allah Swt. Wallahu a’lam bisshawab.