Sahabat, doa merupakan jembatan yang menghubungkan hati kita dengan Sang Pencipta. Salah satu doa yang penuh makna dan diambil dari peristiwa yang mencengangkan adalah Doa Nabi Yunus. Mari kita menggali lebih dalam makna doa ini, sebuah doa yang membuka lembaran kehidupan Nabi Yunus yang penuh hikmah.
Nabi Yunus adalah utusan Allah yang diutus untuk membimbing dan menyelamatkan masyarakat Nineveh yang tengah tersesat. Masyarakat tersebut dikenal sebagai masyarakat yang keras kepala dan enggan menerima petunjuk. Dalam usahanya untuk menyadarkan mereka, Nabi Yunus menghadapi tantangan besar yang menguji kesabaran dan keberlanjutan dakwahnya.
Ketika Nabi Yunus melihat bahwa usahanya tampaknya sia-sia dan tidak ada perubahan yang signifikan dalam perilaku masyarakat, rasa putus asa mulai menghampirinya. Tanpa memahami sepenuhnya kehendak Allah, Nabi Yunus meninggalkan tugasnya dan memutuskan untuk meninggalkan kota. Namun, langkah itu tidak lepas dari kebijaksanaan Allah yang menguji keteguhan iman dan kesabaran Nabi Yunus.
Doa Nabi Yunus dalam Al-Qur’an
Doa Nabi Yunus yang terdapat dalam Al-Qur’an dapat ditemukan dalam Surah Al-Anbiya (Surah ke-21), pada ayat 87-88.
وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ
Wa żan-nūni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna allan naqdira ‘alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti allā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn(a).
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ
Fastajabnā lahū wa najjaināhu minal-gamm(i), wa każālika nunjil-mu’minīn(a).
“Dan (ingatlah) Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu menyangka bahwa Kami tidak akan mengetahui rahasia (yang ada pada dirinya), lalu dia menyeru dalam kegelapan (seraya berkata): ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Kami pun memperkenankan doanya, dan menyelamatkannya dari kesusahan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”
Doa yang diucapkan Nabi Yunus tercatat dalam Al-Qur’an dan menjadi bukti nyata akan keagungan Taubat. Doa ini menjadi satu-satunya ungkapan di saat putus asa, dan Allah Maha Pengasih mengabulkannya.
- Bacaan Doa: “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zalimin.”
- Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim.”
Doa ini mencerminkan kerendahan hati Nabi Yunus di hadapan keagungan Allah, mengakui kesalahan dan dosa yang telah dilakukannya.
Baca Juga: Doa Agar Dimudahkan Segala Urusan, Rezeki, dan Kesehatan
Pesan & Hikmah dari Doa Nabi Yunus
- Taubat dan Pengakuan Diri: Sahabat, doa Nabi Yunus mengajarkan kita untuk senantiasa bertaubat dan mengakui kesalahan di hadapan Allah. Kita tidak selalu sempurna, namun pengakuan diri dengan tulus adalah awal dari perubahan.
- Kekuatan Doa dalam Keterpurukan: Meskipun berada dalam keadaan sulit di perut ikan, Nabi Yunus menunjukkan bahwa doa adalah penawar dan cahaya di tengah kegelapan. Begitu pula dalam kehidupan kita, doa memiliki kekuatan untuk mengangkat kita dari keterpurukan.
- Makna La ilaha illa anta: Frasa “Tiada Tuhan selain Engkau” menjadi dasar tawhid, keyakinan akan keesaan Allah. Dalam doa ini, Nabi Yunus menyadari bahwa hanya kepada Allah-lah kita dapat mengadu dan memohon pertolongan.
- Kembali kepada Fitrah: Doa Nabi Yunus mengajak kita untuk kembali kepada fitrah manusia, yaitu merendahkan diri di hadapan Allah dan menyadari kebesaran-Nya. Dalam kesederhanaan itulah terkandung kekuatan spiritual yang luar biasa.
- Hikmah dalam Kesulitan: Peristiwa Nabi Yunus mengajarkan bahwa setiap kesulitan memiliki hikmah di baliknya. Doa yang diucapkannya bukan hanya sebagai permohonan pembebasan dari kesulitan fisik, tetapi juga doa untuk pembebasan dari kesulitan batin.
Ketika Nabi Yunus meninggalkan kota, dia naik ke kapal yang kemudian mengalami badai hebat. Awak kapal, melalui undian, mengetahui bahwa badai tersebut disebabkan oleh keberadaan seseorang di antara mereka yang diabaikan. Nabi Yunus akhirnya dibuang ke laut yang bergelombang tinggi dan segera ditelan oleh seekor ikan besar.
Dalam kegelapan dan kehampaan perut ikan, Nabi Yunus menyadari dosanya dan bertobat dengan tulus. Dialah saat itu, dalam kondisi yang paling terpuruk, ia mengucapkan doa yang telah menjadi tanda kehambaan dan kerendahan hati di hadapan Allah.
Sahabat, doa Nabi Yunus adalah richa (pesan) yang terukir dalam sejarah dan kitab suci. Melalui kisah ini, kita belajar tentang kekuatan doa, pentingnya kesabaran dalam ujian, dan urgensi bertaubat ketika tersesat. Sebagai sahabat yang berjiwa besar, mari kita ambil hikmah dari doa Nabi Yunus. Jadikan doa sebagai sahabat sejati dalam setiap langkah perjalanan spiritual kita. Doa adalah anugerah Tuhan yang selalu siap mendengar keluhan dan harapan kita.