BOGOR, JAWA BARAT — Dompet Dhuafa berkesempatan mengisi materi pada acara Silatbar & Musyawarah Besar Komunikasi & Penyiaran Islam (KPI) Bergerak 2024 di Ibnu Aqil 2, Bogor. Berlangsung selama tiga hari, mulai 6—8 Desember 2024, acara yang diselenggarakan oleh Aliansi Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam se-Jawa Barat ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa KPI se-Jawa Barat dari berbagai kampus.
Pada hari kedua acara, Sabtu (07/12/2024), Yudha Andilla selaku Manager Retail Fundraising Dompet Dhuafa, menjadi narasumber dengan materi mengenai implementasi komunikasi dan penyiaran Islam dalam lembaga filantropi Islam. Dalam pemaparannya, Yudha menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa lahir dari media, yaitu Harian Republika, sehingga prinsip komunikasi dan kaidah jurnalistik selalu diterapkan dalam setiap aktivitas lembaga ini.
“Komunikasi adalah jantung dari setiap kegiatan filantropi. Tanpa komunikasi yang efektif, kita tidak akan bisa menggerakkan hati masyarakat untuk berbuat baik. Di Dompet Dhuafa, kami percaya bahwa setiap kata dan setiap gambar yang kami sampaikan harus memiliki dampak yang positif dan menginspirasi,” ujarnya.
Baca juga: Bersyukur Ikut Kelas Komunikasi di Sekolah Dai Pemberdaya, Peserta: Ilmunya Sangat Berharga
Menurutnya, ilmu komunikasi sangat dibutuhkan oleh lembaga filantropi dan lembaga zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf) untuk menyebarkan ajakan kebaikan dan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam upaya sosial. Ia juga menekankan peran Dompet Dhuafa sebagai mediator antara mustahik (penerima manfaat) dan muzaki (pemberi zakat), yang membantu menyampaikan pesan kebaikan kepada berbagai pihak.
Di era digital ini, Dompet Dhuafa memanfaatkan berbagai platform media sosial sebagai sarana untuk menyebarkan kebaikan. Salah satu platform penggalangan dana yang disediakan adalah melalui jadibaik.org, yang memungkinkan siapa saja untuk menjadi pengkampanye dan mengajak orang lain berdonasi membantu mereka yang membutuhkan. Apalagi saat-saat sekarang ini menjadi waktu rawan bagi Indonesia mengalami musibah dan bencana.
“Mahasiswa KPI memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan ilmu komunikasi yang dimiliki, teman-teman bisa menjadi suara bagi mereka yang tidak bersuara, dan menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik. Yuk! Bersama-sama kita menjadi penyiar kebaikan yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mampu menggerakkan hati,” imbuhnya.
Baca juga: Bincang Keluarga Islami, Ajak Keluarga Muda Hangatkan Komunikasi Di Era Digital
Yudha juga mengingatkan bahwa Jawa Barat termasuk salah satu provinsi yang sering dilanda bencana alam, sehingga penting bagi masyarakat untuk turut serta dalam membantu sesama.
Dengan berakhirnya acara ini, Dompet Dhuafa berharap agar para mahasiswa KPI dapat menjadi agen-agen penyampai kebaikan di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam kebaikan bersama Dompet Dhuafa, yang pada akhirnya dapat membantu lebih banyak masyarakat dhuafa yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Riza Muthohar
Penyunting: Dhika