JAKARTA — Perkembangan digital sangat memengaruhi perolehan zakat. Tahun ini (1440 H) perolehan zakat Dompet Dhuafa mencapai Rp. 96 Miliar. Kemudian di Ramadhan tahun ini, Dompet Dhuafa merupakan lembaga pertama yang melakukan penyaluran zakat fitrah melalui digital. Dompet Dhuafa juga berani menampilkan data penerima manfaat secara detil dan pelaporan yang sangat cepat.
Era teknologi yang tumbuh secara pesat dan peran aktif dari masyarakat dalam perputaran laju ekonomi, menumbuhkan terobosan baru di ruang teknologi digital. Kali ini dalam peran penyaluran zakat fitrah secara masif, terstruktur dan akurat.
“Kami berharap dengan perkembangan teknologi, tidak hanya tebar zakat fitrah saja yang berbasis digital. Namun kedepannya juga Tebar Hewan Kurban dapat dilakukan bareng Duithape,” ujar Yuli Pujihardi, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa Filantropi.
Pada malam lebaran (Selasa malam, 4/6/2019) Dompet Dhuafa membagikan 3.500 paket sembako senilai Rp 100,000 tanpa meninggalkan kantor. Tim Duithape mendistribusikan sembako secara cashless dan memastikan bahwa zakat tersalurkan secara akuntabel kepada mustahik sebelum Shalat Idulfitri.
Para mustahik cukup datang ke warung sembako mitra Duithape terdekat untuk menukarkan e-voucher. Mereka juga memiliki keleluasaan memilih sembako sesuai dengan kebutuhan mereka seperti beras, gula, garam, minyak, daging, telur, susu dan gas LPG.
Selain memudahkan amil dan mustahik, warung mitra juga ikut merasakan dampaknya. Warung-warung mitra Duithape mendapatkan pemasukan hingga jutaan dari penukaran zakat, hanya dalam tempo beberapa hari. (Dompet Dhuafa/Muthohar)