LAMPUNG — Pada Sabtu (4/5/2019), Dompet Dhuafa gelar tasyakuran seremoni Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid di Jalan Baturaja (Lintas Sumatera), Kecamatan Bukit Kemuning, Kabupaten Lampung Utara. Acara berlangsung khidmat sejak pukul 9.00-11.00 WIB dan dihadiri oleh keluarga muwakif, Bupati, tokoh agama, aparatur, dan antusias warga setempat.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika (YDDR), Ismail A. Said, mengatakan bahwa pertemuan sebelumnya pada November 2016 bersama para calon Muwakif, saat itu tanah wakaf milik almarhum Ayahnya, Haji Abdul Majid, yang diwariskan kepada anak-anaknya, belum termanfaatkan. Kemudian hasil dari pertemuan tersebut, sang Muwakif berniat mewakafkan tanah seluas 1 hektar (dari total 1,7 hektar) untuk kemaslahatan umat.
“Sebagian lagi, 7.000 meter, kami siapkan untuk para cucu. Namun beberapa bulan kemudian, kami berpikir dan bermusyawarah dengan keluarga, alhamdulillah kami tekad mewakafkan tanah seluruhnya seluas 1,7 hektar tersebut,” jelas Nurhasfiyah, salah satu anak almarhum H. Abdul Majid.
Ismail A. Said memaparkan, tanah wakaf tersebut rencananya akan dibangun Masjid seluas 1.300 meter, Rumah Sakit, juga fasilitas umum lain seperti rumah toko untuk saling menghidupkan dengan konsep wakaf produktif.
“Membangun Rumah Sakit memang tidak mudah, diperlukan dana besar dan jangka panjang. Maka kami bangun masjidnya dulu. Sebelumnya kami sudah mendirikan Rumah Sakit Aka Sri Bawono di Lampung Timur. Nantinya fasilitas tersebut untuk siapapun, tak terkecuali para pesinggah lintas Sumatera, terkhusus warga Bukit Kemuning,” papar Ismail A. Said.
Suami Nurhasfiyah, Ismed, mengaku tersentuh dengan Dompet Dhuafa yang menginspirasi dari semua kegiatan sosialnya. “Jika bukan terketuk hati saya karena Allah, mungkin saya tidak bertemu dengan Dompet Dhuafa. Harta yang kami punya hanya ini untuk bermanfaat banyak,” akunya.
Sebelum peresmian pelatakan batu pertama pembangunan Masjid Al Majid dilakukan, yaitu 3 Mei 2019, didapat sejumlah donatur yang mengerahkan donasinya, yaitu:
1. Sdr Matuah Surya Perdana, 1 truk batu
2. Sdri Aisyah Cinde Citra, 20 sak semen
3. Sdr Umabikha Rofie Atmaja, 1 truk pasir
4. Sdr Islammey Rofie Atmaja, 1 truk pasir
5. Ibu Masnuning, uang Rp 50 jt
6. Sdri Maida Zahra, 10 sak semen
7. Sdri Filza, 10 sak semen
8. Sdr Ilham Amirul Hakim, 1 truk batu
9. Sdr Ikhsan Ilyansyah Madjsaid dan Isma Ratu Bilqis, 15 sak semen
10. Sdr Said Husin dan Siti Nasimah, 10 sak semen
11. Ibu Hasanati Rahmah, 1 truk pasir
12. Sdri Luthfiyah Hannashilla Suherman, 1 truk batu
13. Sdri Shafa Husnul Khatimah, 10 sak semen
14. Ibu Khoriyatul Jannah, 1 truk batu
15. Bpk Suherman, 20 sak semen
16. Bpk Mumu, 25 sak semen
17. Almarhum H. Marhadan & Hj Baridu, 10 sak semen
18. Almarhum H. Ahmad Menali & Hj. Cik lmah, 10 sak semen
19. Almarhum H. Sapuan & Hj Yubah, 10 sak semen
20. Sdri Rosiana Aulia Rahma, 10 sak semen
21. Sdr Fadil, Rafli & Nada, 10 sak semen
22. Sdri Athifa Muthmainnah, 1 truk batu
23. Almarhum H. Ubad Subadri, 20 sak semen.
Tokoh KUA Bukit Kemuning, Azis Musyafa, mengutarakan di akhir acara, ia bertanya kepada para tokoh pemerintahan desa terkait Bukit Kemuning yang ingin memiliki ikonik, yang sarannya masjid. “Subhanallah, dua hari kemudian saya diundang Dompet Dhuafa untuk pembacaan doa peresmian Masjid Al Majid tersebut,” tutup Azis. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)