Dompet Dhuafa Bangun Sekolah Darurat Pasca Gempa Aceh

ACEH – Dompet Dhuafa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, membangun sekolah darurat dengan konstruksi kayu setelah bangunan permanen sekolahan mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6.5 SR yang lalu.
     
“Hasil penilaian dampak gempa di klaster pendidikan dan bantuan dari seluruh warga, kami bangun sekolah darurat di sekitar sekolah yang mengalami kerusakan,” kata Manager Pengurangan Resiko Bencana DMC Dompet Dhuafa, Iskandar Darussalam di Pidie Jaya, Jumat (13/01/2017)
     
Ia mengatakan, pengerjaan sekolah atau ruang belajar sementara dilakukan dengan  gotong-royong warga dan relawan. Pembangunan dilakukan cepat karena ruang kelas darurat yang dibuat bersifat sementara dengan material konstruksi kayu yang mudah diaplikasikan. Sebanyak 3 sekolah darurat telah terselesaikan, yang meliputi MTsN Meureudu dan MIN Beuracan 2 di Kecamatan Meureudu serta MIN Ulee Glee di Kecamatan Bandar Dua. Sedangkan 7 dari total 10 sekolah darurat akan dikejar pembangunannya.

Iskandar menjelaskan proses belajar mengajar sebelumnya dilakukan di tenda-tenda darurat untuk menggantikan ruang kelas yang rusak.

“Jadi sekarang kita membuat dua kelas darurat di halaman masing-masing sekolah,” ujarnya.
     
Iskandar juga memastikan, seluruh ruang belajar sementara bisa dipergunakan untuk aktivitas belajar-mengajar yang tentunya aman bagi anak-anak.

Hingga saat ini pihaknya masih terus mengejar pembangunan sekolah darurat yang belum terselesaikan. Termasuk juga penataan perlengkapan untuk mendukung aktivitas belajar-mengajar beserta penempatan relawan pengajar.
     
“Semoga dalam dua pekan kedepan sudah siap semua dan bisa digunakan untuk melakukan aktivitas KBM (Kegiatan Belajar-Mengajar),” pungkasnya. 

BNPB mencatat, hingga 19 Desember 2016 terdapat 277 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan akibat gempa. Kerusakan tersebut meliputi 218 gedung sekolah dan 54 madrasah. (DMC/Syamsul)