SERANG, BANTEN — Kemampuan seorang ibu dalam mengasuh dan membesarkan buah hatinya sudah tidak diragukan lagi, hal tersebut seperti sudah menjadi naluri alami yang ada di diri seorang ibu. Namun, di beberapa kesempatan seorang ibu seperti halnya manusia biasa yang memiliki batas kesabaran dalam mengatasi berbagai permasalahan khususnya dalam mengasuh seorang anak.
Saat inilah seorang ibu dirasa perlu untuk memahami bagaimana metode pengasuhan agar sang buah hati mampu memiliki jiwa kemandirian yang kuat sampai dirinya beranjak dewasa. Mengerti akan kebutuhan tersebu, Dompet Dhuafa Banten berusaha memberikan sarana edukasi dan berbagi keluh kesah mereka sehari-hari melalui Program Rumah Momong yang berada di kawasan Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang.
Melalui Rumah Momong ini, para ibu diberikan edukasi terkait metode pengasuhan anak mempromosikan dan mendukung fisik emosional, sosial, dan perkembangan kecerdasan buah hati sampai mereka dewasa atau biasa disebut parenting. Tidak hanya itu, para ibu diberikan kesempatan untuk berbagi keluh kesah dalam mengasuh sang buah hati. Hal tersebut dimaksudkan agar menjadi inspirasi bagi ibu-ibu lainnya ketika menghadapi permasalahan serupa.
Manfaat itu sangat dirasakan oleh Bainah salah satu penerima manfaat dari Program Rumah Momong Dompet Dhuafa Banten. Menurut cerita yang disampaikannya pada Kamis (24/3/2022), sebelum mengenal metode parenting dirinya kerap merasa kesulitan dalam mengajarkan anaknya untuk merapikan barang sepulang sekolah. Bahkan dirinya mengaku bingung bagaimana memerintahkan anaknya untuk menjalankan ibadah Shalat. Namun, setelah dirinya mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dari Rumah Momong kini anaknya jauh lebih rapi dan rajin menjalankan ibadah.
“Dulu tuh anak saya kalau pulang sekolah selalu sembarangan dalam meletakan tas dan perlengkapan sekolah lainnya. Kalau disuruh Shalat juga susah sekali sampai saya bingung harus bagaimana. Tetapi setelah saya gunakan metode parenting dari Rumah Momong, anak saya mau merapikan barangnya sendiri dan rajin Shalat. Bahkan kalau saya telat membangunkannya Shalat subuh pasti dia akan marah dan menangis. Saya sangat terharu sekali melihat perubahan anak saya,” ungkap Bainah saat ditemui di Rumah Momong.
Hal tersebut juga dirasakan oleh Sartinah yang merupakan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) selama kurang lebih 7 (tujuh) tahun. Setelah memiliki anak ke-2 (dua), dirinya memutuskan untuk kembali ke tanah air agar bisa merawat buah hatinya secara langsung. Namun, keterbatasan wawasan membuat Sartinah sedikit kesulitan dalam merawat anak-anaknya terlebih dirinya sering pergi bekerja ke luar negeri.
“Dari sebelum menikah saya sudah bekerja di Arab Saudi, waktu lahirnya anak pertama saya pulan setelah itu saya berangkat lagi ke luar negeri. Tetapi ketika anak yang ke-2 (dua) lahir saya tidak bisa melepasnya sendiri karena tidak ada yang merawat. Semenjak itu saya ikut pelatihan parenting di Rumah Momong dan mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang mengasuh anak, terlebih saya pernah meninggalkan anak saya untuk bekerja jadi butuh penanganan khusus karena besar tanpa pendampingan saya waktu kecil,” jelas Sartinah.
Dirintis sejak 2018, Rumah Momong diinisiasi oleh Dompet Dhuafa Banten sebagai pusat belajar bagi para ibu pra-sejahtera (atau dari daerah marginal) untuk dapat mengakses pendidikan keluarga terutama ilmu pengasuhan. Visi Rumah Momong adalah mewujudkan keluarga yang mampu mendidik dan membesarkan anak-anak yang tumbuh bahagia, cerdas dan mandiri.
“Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di tiga lokasi program didapat data serta pengalaman para orang tua, Rumah Momong menyusun kurikulum yang terus dikembangkan sesuai kebutuhan. Kurikulum yang disusun untuk mendorong perubahan perilaku orang tua untuk mulai menerapkan pola pengasuhan positif dengan cara mencintai yang lebih baik. Dengan mempraktikkan keterampilan pengasuhan melalui Disiplin Positif, Belajar Efektif, dan Hubungan Reflektif,” papar Tirta Rahayu selaku Managing Director Rumah Momong Dompet Dhuafa Banten. (Dompet Dhuafa / Banten / Arlen)