CIANJUR, JAWA BARAT — Selain Teh Nunung, ada pula penyintas Gempa Cianjur lainnya yang juga mendapatkan Parsel Ramadan dari Dompet Dhuafa, yakni juga Bu Atin (47). Ia tinggal di lokasi yang sama dengan Teh Nunung, yakni di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.
Kepada Tim Dompet Dhuafa, Bu Atin menceritakan pengalamannya menghadapi peristiwa Gempa Cianjur yang membuatnya menjadi pribadi yang semakin kuat hingga hari ini. Pasalnya, sejak peristiwa itu, Bu Atin mengalami cidera dan sempat tidak bisa bangun dari tempat tidurnya
“Alhamdulillah sekarang segini mah lumayan, kalau kemarin duduk lama nggak kuat. Kemarin (waktu gempa) ketiban di Madrasah. Sebelah kanan saya dua orang meninggal, yang belakang tiga orang. Sebenarnya sampai sekarang saya juga nggak ngeh gimana posisi kaki waktu itu sampai yang satu selonjor yang satu ketekuk sama pintu kaca,” kisah Bu Atin.
Baca juga: KolaborAksi dengan LazNas PHR, Dompet Dhuafa Bagikan Parsel Ramadan untuk Para Member Kesehatan
Namun alhamdulillah kondisinya sebulan terakhir sudah membaik, hanya saja ia masih belum berani mengangkat barang-barang berat. Menurut penuturan Bu Atin, ia tinggal berenam bersama suami dan anaknya. Pascagempa, ia juga mendapat ujian lain, yakni sang suami sempat mengalami trauma, sehingga tidak bisa merespons dengan baik saat berbicara.
Namun, “Alhamdulillah saat ini sudah kembali normal,” ujar Bu Atin. Saat gempa terjadi, bu Atin sedang menghadiri pengajian rutin setiap Senin di masjid yang biasa disebut Madrasah.
“Saya biasa berangkat ke pengajian rutin tuh hari Senin jam setengah dua, karena mulainya biasanya jam dua kurang seperempat. Nggak tau hari itu saya jam 1 sudah berangkat. Nah biasanya saya juga nggak duduk di tengah, padat, dan berjejeran begitu. Kejadiannya sangat cepat neng, nggak ada goyangan langsung brug gitu dari atas. Itu Madrasah baru dibangun, dua minggu setelah diselametin, sekarang rata,” jelas Bu Atin pada Tim Dompet Dhuafa.
“Saya langsung dibawa sama adik ke (pengungsian) sawah selama sebulan lebih, lalu balik lagi ke sini. Alhamdulillah di sini saya dan anak dapat Huntara (hunian sementara) yang dibangun di tanah rumah sendiri,” imbuhnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa Beri Parsel Ramadan untuk Teh Nunung, Sosok Ibu Tangguh Penyintas Gempa Cianjur
Bagi Bu Atin, peristiwa yang ia hadapi saat itu amat berat dan hampir membuatnya menyerah. Namun, ia tetap harus bertahan untuk anak-anaknya. Salah satu anak yang membuatnya tetap kuat dan tabah dalam menghadapi segala ujian adalah anak bungsunya.
“Yang buat jadi semangat itu ngelihat si kecil. Tadinya saya teriak minta udah aja gitu, karena merasa nggak mungkin lagi bisa jalan. Tapi Allah kasih yang terbaik, bukan yang kita minta. Hikmahnya setelah kejadian itu jadi lebih banyak bersyukur. Alhamdulilah,” aku Bu Atin.
Pada Kamis (17/4/23), bu Atin juga bersemangat membantu ibu-ibu lainnya memasak untuk persiapan Buka Bersama Dompet Dhuafa di Pengungsian. Bahkan, ia amat senang ketika mendapatkan Parsel Ramadan kali ini.
“Senang banget Neng dapet Parsel Ramadan, saya cuma bisa berdoa semoga tangan baik dari siapa pun dan di mana pun berada Allah ganti sama yang lebih banyak. Mudah-mudahan semua yang ngasih rezekinya berlimpah-limpah,” ungkap Bu Atin penuh rasa syukur.
Bu Atin juga tak menyangka bahwa sedekah dari para Sahabat Dompet Dhuafa yang berisi perlengkapan ibadah salat, sembako dan beberapa camilan itu melengkapi persiapan dan sajian Hari Raya di rumahnya kelak.
“Ternyata masih banyak tangan-tangan yang baik dan peduli. Saya mungkin dulu nggak pernah nolong orang, tapi Ya Allah di saat saya sekarang butuh, ternyata ada banyak orang baik. Memang Allah maha kaya,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/Awalia R)
Sahabat Baik, masih ada kesempatan bagi kita untuk melanjutkan kebaikan berbagi Parsel Ramadan, baik untuk saudara kita di pengungsian maupun yatim, duafa, atau saudara kita lainnya yang sedang membutuhkan. Sahabat Baik bisa menyalurkan donasinya melalui link berikut.