Jelang 25 tahun kehadirannya dalam membentang kebaikan di Indonesia, Dompet Dhuafa kembali menguatkan positioningnya dikancah gerakan antikorupsi. Pusat Belajar Anti Korupsi (PBAK) Dompet Dhuafa dipercaya untuk menjadi fasilitator dan juga pemateri untuk analisis dampak korupsi dalam Diklat & Sertifikasi penyuluh Antikorupsi bagi para Widyaiswara Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI yang dilaksanakan pada 26 novmber-2 Desember 2017.
Diklat ini dihadiri oleh para Widyaiswara dari berbagai wilayah di Indonesia dan dibuka langsung oleh pimpinan KPK.
“PBAK Dompet Dhuafa sendiri merupakan salah satu program Dompet Dhuafa yang berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pendidikan antikorupsi. Sasaran programnya adalah seluruh elemen masyarakat, baik itu guru, pelajar, ASN, komunitas, dan lain-lain. Hadirnya PBAK Dompet Dhuafa dalam Diklat Widyaiswara ini merupakan salah satu implementasi fungsi dari PBAK itu sendiri yaitu memberikan pelatihan antikorupsi kepada ASN.” Ujar Ridwan Affan, Direktur PBAK Dompet Dhuafa.
Sebagai lembaga filantropi yang salah satu konsentrasinya adalah kepada pengentasan kemiskinan, Dompet Dhuafa merasa perlu memiliki program khusus untuk isu pengentasan korupsi. Karena saat membahas pengentasan kemiskinan, hal itu berkaitan juga dengan bahasan korupsi. Karena kemiskinan menjadi salah satu ekef domino dari pelaku korupsi dengan mengambil hak-hak rakyat untuk menguntungkan diri sendiri.
“Di usia yang menjelang 25 tahun, Dompet Dhuafa kini ada di era ke-4 dalam gerakan membentang kebaikan, yaitu dalam hal kolaborasi. Keikutsertaan PBAK Dompet Dhuafa dalam diklat ini merupakan salah satu kolaborasi dengan pemerintah dalam ranah program advokasi. Dompet Dhuafa dengan ini memberikan kompetensi sesuai kapasitas yang dimiliki. Ini adalah salah satu ikhtiar untuk membantu masyarakat dari apapun yang berpotensi memiskinkan mereka, salah satunya korupsi.” Ujar Salman Alfarisi, Manager Corporate Communication Dompet Dhuafa.(Dompet Dhuafa/Dea)