Dompet Dhuafa Dampingi Dhuafa Penderita Mikrosefalus di Purwokerto

Ibra bersama orang tua dan kakak di rumahnya di bilangan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas. (Foto: Layaan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa Purwokerto)

Oleh: Gie

Namanya Ibra Tri Gana. Di usianya yang sudah masuk 5 tahun, kondisi Ibra jauh berbeda dengan anak seusianya. Kondisi fisik Ibra tidak berkembang, begitu pula dengan fungsi tubuh lainnya. Sehari-hari Ibra lebih banyak beraktivitas di tempat tidur atau dalam gendongan orang tuanya.

Di rumahnya yang berada di RT 03/01 Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Ibra dan keluarganya menempati rumah seluas 5×6 meter persegi. Rumah ini hanya terdiri dari satu ruang keluarga sekaligus ruang tamu, satu kamar tidur serta dapur. Sementara untuk aktivitas mandi cuci kakus (MCK), keluarga ini menumpang di salah satu kerabatnya yang bertetanggaan.

Di rumah inilah Ibra dan orang tuanya Setia (44) dan Yuliati (37) serta seorang kakanya, Nuryuta (14) sehari-hari tinggal. Rumah yang ditempati sekarang ini berdiri di atas tanah milik Kelurahan Purwokerto Wetan yang mengizinkan dirinya dan keluarganya untuk membangun rumah di lokasi tersebut. Orang tua Ibra ikhlas menerima kondisi putra ketiga mereka, setelah daya upaya untuk kesembuhan sang putra dilakukan.

Sebagai penerima manfaat Jamkesmas dari pemerintah, sebetulnya mereka tidak mengeluhkan terkait biaya pengobatan, namun karena faktor kemiskinan, pengobatan berupa terapi untuk Ibra terpaksa berhenti ditengah jalan. Periode 2013, terapi Ibra yang dilakukan di salah satu rumah sakit daerah di wilayah Banyumas terpaksa berhenti kerena tidak adanya biaya untuk transportasi. Ayah Ibra, Setia, sehari-harinya bekerja serabutan, kalau ada yang menyuruh bekerja, berarti ia akan mendapat uang. Sementara Yuliati, Ibu Ibra hanya ibu rumah tangga biasa.

Ibra sendiri ditemukan oleh tim Surveyor Dompet Dhuafa Purwokerto pada Sabtu (10/10) saat bertugas untuk memverifikasi data kepesertaan penerima manfaat Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa di Purwokerto.

“Segera, pada senin (11/01) Ibra dijemput oleh tim untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Dompet Dhuafa. Menurut dr. Wahyu Prabangkara, dokter yang bertugas di klinik Dompet Dhuafa, berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum yang dilakukan di rumah sakit, Ibra menderita mikrosefalus,” ujar Titi Ngudiati, Pimpinan LKC Dompet Dhuafa Purwokerto, Rabu (14/1).

Mikrosefalus merupakan suatu kondisi medis di mana lingkar kepala lebih kecil daripada ukuran normal karena otak tidak berkembang dengan baik atau telah berhenti tumbuh. Biasanya, mikrosefalus akan tampak pada saat kelahiran atau mungkin berkembang dalam beberapa tahun pertama kehidupan. Penyebab dari penyakit ini bisa dari genetic maupun sebeb sekunder akibat intervensi selama kehamilan, seperti konsumsi obat-obatan tetentu, terinfeksi Cytomegalovirus, virus rubela, atau terkena racun bahan kimia tertentu.

“Melihat kondisi Ibra, LKC Dompet Dhuafa Purwokerto akan segera melakukan beberapa tindakan, salah satunya dengan melanjutkan kembali terapi yang sempat terhenti. LKC Dompet Dhuafa akan melakukan pendampingan selama terapi, serta menyediakan kendaraan untuk sarana transportasi,” kata Titi.

Selain itu, imbuh Titi, LKC Dompet Dhuafa Purwokerto akan mengintensifkan kegiatan promotif-preventif kesehatan dengan sasaran Ibu dan anak serta ibu hamil dan meyusui di wilayah Kabupaten Banyumas.

Hingga Rabu (13/01) tim LKC Dompet Dhuafa Purwokerto mendatangi kediaman Ibra untuk memberikan santunan serta kejutan bertepatan ulang tahun Ibra yang ke 5.

“Semoga kondisi Ibra dan keluarganya betul-betul bisa menjadi Ibroh atau pelajaran untuk kita semua. Bagi yang akan menyalurkan donasi untuk Ibra dapat menghubungi LKC Dompet Dhuafa Purwokerto di (0281 )632543 atau SMS 08156987333 atau datang langsung kekantor di Jl. Yayasan No.1 Purwokerto,” pungkas Titi.