CIANJUR, JAWA BARAT — Dompet Dhuafa bersama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali menjalin sinergi atas kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana alam. Kali ini, keduanya menyalurkan sebanyak 1.300 paket bantuan untuk warga yang menjadi penyintas bencana tanah bergerak di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis pada Selasa (24/12/2024) di Kantor Desa Sukaraja.
Bukan hanya untuk warga Desa Sukaraja, beberapa desa lainnya yang menjadi lokasi distribusi bantuan meliputi Desa Neglasari, Desa Bojongkasih, dan Desa Sukakerta. Sementara isi paket bantuan ini terdiri dari kebutuhan dasar seperti sembako, perlengkapan kebersihan (hygiene kit), dan perlengkapan bayi (baby kit).
“Kami dibantu oleh mitra kemaslahatan kami, Dompet Dhuafa dengan tim DMC yang sudah mendata kebutuhan dari warga yang terdampak bencana,” ucap Indriayu Afriana Kepala Divisi Program Strategis Kemaslahatan BPKH.
Indriayu menambahkan, bantuan yang diberikan kepada empat desa di Kecamatan Kadupandak ini bersumber dari nilai manfaat dana abadi umat yang dikelola oleh BPKH. Ia pun berharap dengan adanya bantuan kemaslahatan ini dapat meringankan beban warga yang tengah menghadapi kesulitan akibat bencana ini.
Ahmad Faqih Syarafaddin, General Manager Penghimpunan ZIS Dompet Dhuafa dalam sambutannya, mengatakan, Kerja sama antara Dompet Dhuafa dan BPKH bukanlah hal baru. Kolaborasi ini telah terjalin sejak tahun 2020. Dompet Dhuafa dipercaya menjadi mitra BPKH untuk mengelola program kemaslahatan, dengan mencakup berbagai aspek program, termasuk penanganan kebencanaan.
“Dari 2020, kami (Dompet Dhuafa) menjadi mitra kemaslahatan BPKH mengelola beberapa program salah satunya mengelola isu kebencanaan. Terima kasih kepada BPKH yang telah menjadikan Dompet Dhuafa jembatan kebaikan. Menjadi penghubung BPKH dengan bapak-ibu sekalian,” ucapnya.
Menurut Faqih, dukungan yang diberikan oleh BPKH merupakan wujud nyata dari sinergi lembaga keagamaan dan organisasi sosial dalam membantu masyarakat. Ia meyakini, bantuan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan fisik warga terdampak, tetapi juga memberikan mereka kekuatan untuk bangkit dan Kembali berdaya.
Di tengah penyaluran bantuan, kisah para penyintas tanah bergerak menjadi pengingat akan beratnya perjuangan mereka dalam menghadapi dampak bencana. Salah satu penerima manfaat, Ibu Rodiyah, menceritakan bagaimana tanah bergerak telah menghancurkan sebagian rumahnya.
Ia menjelaskan, rumah tempatnya bernaung, sebagiannya telah hancur. Pada saat awal bencana datang, ia tidur di posko pengungsian bersama keluarga. Namun, lantaran sudah terlalu rindu dengan rumah, dengan kondisi rumah seadanya, ia dan keluarga memberanikan diri pulang ke rumah.
“Tidur di posko pengungsian. Cuman sekarang sudah berani kembali ke rumah. Tetapi kalau hujan kami kembali tidur di posko pengungsian,” tuturnya dengan nada penuh kehati-hatian.
Baca juga: Sinergi Dompet Dhuafa dan BPKH RI Tambah Pengadaan Ambulans di Kota Depok
Ibu Rodiyah mengaku, meski ia masih bisa menetap di rumah yang tersisa, kehidupannya tidak lagi seperti biasa. Banyak lahan yang rusak dan tidak dapat digunakan, serta kerugian yang dialaminya cukup besar.
Meskipun masih hidup dalam kondisi serba terbatas, para penyintas ini mengungkapkan rasa syukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh BPKH dan Dompet Dhuafa.
“Banyak-banyak terima kasih kepada bapak-ibu sekalian. Banyak-banyak rezekinya (atas bantuan yang diberikan),” ujar Ibu Rodiyah dengan penuh haru.
Bantuan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik untuk meringankan beban para penyintas bencana tanah bergerak di Cianjur. Lebih dari itu, kolaborasi antara BPKH dan Dompet Dhuafa menjadi contoh nyata bagaimana lembaga keagamaan dan organisasi sosial dapat bersinergi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Arifian Fajar Putera, Riza Muthohar
Penyunting: Dhika