JAKARTA — Masih dalam rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang diperingati setiap tanggal 29 Mei, Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) menggelar skrining kesehatan lansia. Aksi ini berlangsung pada Selasa (6/6/2023), di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan melibatkan 342 lansia penerima manfaat.
Para lansia tersebut merupakan warga Panti Sosial TWBM yang tinggal di Wisma Mangga, Wisma Pisang, Wisma Durian, dan Wisma Jeruk. Pihak-pihak lain yang turut hadir dan terlibat dalam acara ini di antaranya adalah Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat beserta jajarannya dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kecamatan Cengkareng, Kelurahan Cengkareng Barat. Selain itu, para kader Agent of Change (AoC) dan belasan tenaga kesehatan juga dilibatkan untuk melakukan skrining kesehatan lansia.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan melakukan senam otak dan simulasi senam bersama yang dipimpin oleh dr Astrina Yulda selaku Senior Advisor Lansia Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa. Setelah itu, para peserta lansia diajak untuk bersama-sama memakan buah-buahan dan meminum susu.
Firmanudin Ibrahim selaku Asisten Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Barat dalam kesempatannya membuka acara peringatan HLUN tersebut mengatakan, peringatan hari lansia ini menjadi sebuah persiapan bagi yang masih muda bahwa kelak juga akan masuk pada usia tua.
“Mudah-mudahan dengan program lansia yang dilakukan oleh kolaborasi berbagai pihak ini, bapak-bapak/ibu-ibu lansia dapat terus sehat, mandiri, dan juga bermartabat,” ucapnya.
Kepada para kader dan tenaga kesehatan yang turut aktif membimbing para lansia, Firman berpesan untuk terus mengutamakan kesabaran. Kemudian, para kader juga harus memiliki wawasan yang luas karena para lansia ini datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Sehingga, mungkin perlakuan terhadap masing-masing individu pun berbeda.
Baca juga: Sambut HLUN, Dompet Dhuafa Bersama Kemenkes RI Optimalkan Peran Lansia
Senior Advisor Lansia Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, Astrina Yulda dalam sambutannya juga menyampaikan, Dompet Dhuafa sebagai mitra dari Kemenkes RI Direktorat Usia Produktif dan Lansia sudah sejak 4 tahun lalu berkeliling Indonesia untuk melaksanakan pembekalan bagi AoC. Ia mengatakan, jumlah lansia saat ini mencapai 10% dari seluruh penduduk Indonesia, sementara anggaran BPJS dihabiskan untuk lansia sebanyak 25%.
“Kita tidak mau menjadi lansia yang menghabiskan anggaran BPJS. Kita harus menjadi lansia yang SMART: Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat,” seru perempuan yang akrab disapa Bunda Ririn tersebut kepada para lansia.
Ia melanjutkan bahwa lansia memiliki banyak kemampuan. Lansia adalah kelompok yang punya kemampuan bersabar, banyak pengalaman, dan sangat perhatian kepada sesama.
“Jadi jangan lagi lansia berada di belakang. Lansia harus tetap di barisan depan,” tegasnya.
Senada dengan itu, Erizon Safari selaku Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengatakan, sebagaimana dengan harapan Kemenkes RI dan juga Dompet Dhuafa, saat ini fokus pemerintah kepada para lansia adalah bagaimana mereka bisa terus hidup sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat.
Baca juga: Tebar Zakat Fitrah, Dompet Dhuafa Pupuk Semangat Para Lansia untuk Bertahan Hidup
“Pemerintah tentu tidak bisa melakukan ini sendiri. Maka kami ucapkan banyak terima kasih kepada Dompet Dhuafa atas kolaborasi-kolaborasi yang terjalin selama ini. Masih banyak hal yang dapat kita kerjakan bersama karena problematikanya pun juga bermacam-macam terutama dalam aspek psikologis mereka (lansia),” ucapnya memberikan tanggapan atas berlangsungnya acara ini.
Di Jakarta Barat sendiri, lanjutnya, ada banyak panti sosial untuk para lansia. Namun, memang yang terbesar ada di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2. Maka pihaknya berharap, atas kerja sama dengan Dompet Dhuafa ini dapat menjadi percontohan bagi panti-panti yang lain.
Hingga waktu menunjukkan siang hari, sebanyak 342 lansia yang ikut dalam acara ini telah berhasil diskrining kesehatannya. Hasilnya, nanti akan menjadi pedoman bagi tenaga kesehatan dan tenaga sosial untuk memberikan tindakan-tindakan berikutnya.
Di tengah pelaksanaan skrining kesehatan, para lansia yang berada di ruang acara diarahkan untuk mengikuti sesi materi yang dibawakan oleh Imelda Theresia dan Lelly Milawati dari NGO Alzheimer Indonesia. (Dompet Dhuafa/Muthohar)