HATAY, TURKI — PLN Indonesia Power Jawa Timur, Hearty Service bersama Dompet Dhuafa Jawa Timur dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mendistribusikan 80 paket pangan bagi para penyintas Gempa Turki yang mengungsi di wilayah Kirkhane dan Reyhanli, Hatay pada Selasa (1/8/2023).
Kondisi ekonomi para pengungsi yang belum stabil mengakibatkan banyak penyintas gempa yang sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Enam bulan sudah berlalu sejak gempa dahsyat mengguncang Turki pada 6 Februari 2023. Akan tetapi, di masa-masa pemulihan saat ini, masih banyak penyintas gempa yang terpaksa bertahan di tenda-tenda pengungsian, sebab mereka tidak lagi memiliki tempat tinggal.
Baca juga: Ikhtiar Bangun Kembali Turki dari Keterpurukan Pascagempa
Mengetahui hal itu, Dompet Dhuafa bersama para donatur dan mitra membantu mengurangi beban para penyintas Gempa Turki dengan mengirimkan paket-paket bantuan pangan. Melalui dukungan relawan lokal yang berada di Turki, bantuan paket pangan tersebut disalurkan satu per satu kepada penyintas gempa secara langsung. Interaksi yang penuh kebaikan pun terjalin selama bantuan digulirkan. Penyintas merasa terbantu dengan hadirnya paket ini.
“Terima kasih kepada para mitra dan donatur PLN Indonesia Power Jawa Timur dan Hearty Service yang terus memberikan kepercayaannya kepada kami, DMC Dompet Dhuafa dalam kolaboraksi kebaikan untuk saudara kita di Turki yang hingga saat ini masih berjuang dan dalam masa pemulihan dari bencana gempa yang terjadi awal tahun ini,” ujar Akbar Saddam selaku Pjs. General Manager Resource Hub DMC Dompet Dhuafa melalui pesan singkat.
“Kami akan terus upayakan pelayanan terbaik bagi pemenuhan dan pemulihan masyarakat terdampak bencana di Indonesia maupun di luar Indonesia. Karena Bumi Cuma Satu, mari Berdaya Hadapi Bencana,” lanjut Akbar.
Menurutnya para donatur sangat baik untuk membantu penyintas, padahal para donatur dan penyintas tidak mengenal satu sama lain. Akan tetapi, kebaikan mampu menjembatani interaksi antara donatur dan penyintas hingga ada peningkatan hidup bagi penyintas terdampak Gempa Turki.
“Terima kasih banyak atas bantuannya,” ucap salah satu penerima manfaat.
Dalam kesempatan yang berbeda Dr Batyr Berdyklychev, Perwakilan WHO untuk wilayah Turki mengatakan bahwa enam bulan ini upaya pemulihan Turki masih berlanjut. Meski terdapat tantangan dan hambatan dalam proses perjalanan pemulihan, berkat bantuan dari berbagai LSM, pemulihan dapat berjalan dengan tepat sasaran dan transparantif.
Baca juga: Beri Apresiasi Atas Bantuan untuk Korban Gempa Turkiye-Suriah, Dubes RI: Terima Kasih Lembaga Zakat
“Sekarang, tepat enam bulan kemudian, upaya kami berlanjut saat kami mendukung mereka yang mengalami tantangan fisik dan mental setelah gempa bumi. Mereka yang terkena dampak, baik secara langsung maupun tidak langsung, masih berjuang, dan komitmen kami untuk mendukung kesejahteraan mereka tetap teguh,” terang Dr. Batyr.
“Kami memahami bahwa kami tidak dapat mengatasi tantangan besar yang disebabkan oleh bencana ini sendirian, dan kontribusi dari para donatur kami telah berperan penting dalam membuat perbedaan nyata bagi kehidupan masyarakat yang terkena dampak,” pungkasnya.
Dr Batyr menambahkan, kerja sama lintas negara harus tetap terjaga dan profesional. Dengan banyaknya pihak yang terlibat, diharapkan mampu mempercepat peningkatkan hidup para penyintas.
“Perjalanan menuju pemulihan total mungkin panjang, tetapi bersama-sama kita dapat membuat perbedaan bagi kehidupan mereka yang terkena dampak tragedi ini. Saya menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua orang dan organisasi yang telah berkontribusi untuk tujuan ini. Mari kita terus bekerja bergandengan tangan, dengan belas kasih dan tekad, saat kita berusaha untuk membangun kembali dan memulihkan harapan bagi masyarakat Turki,” tutup Dr. Batyr. (Dompet Dhuafa/DMC/Fajar)