Jelang Bulan PRB, Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Aman Bencana untuk Anak-Anak di Aceh

ACEH — Menjelang peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024 di Kota Banda Aceh, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di tiga sekolah di Kota Banda Aceh, pada Senin (07/10/2024). Tiga sekolah tersebut adalah SD Negeri 6 Banda Aceh, SMP Islam Qur’ani, dan SMP Al-Azhar Cairo, Banda Aceh.

Dalam pelatihan SPAB yang difasilitasi oleh DMC Dompet Dhuafa ini, para peserta didik dari setiap sekolah mendapatkan kesempatan untuk mempelajari “Apa itu bencana?”, “Bagaimana sikap dan langkah yang perlu dilakukan ketika bencana terjadi?”, dan “Apa saja yang perlu disiapkan dalam mitigasi bencana di fase pra bencana?”.

Adi Sumarna, staf Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa mengatakan, beberapa pembelajaran yang disampaikan kepada para siswa merupakan langkah penting agar pengurangan risiko bencana bisa tercapai. Menurutnya, bulan PRB tahun 2024 di Aceh ini menjadi momentum yang tepat untuk mensosialisasikan pengetahuan tentang kebencanaan dan upaya pengurangan risiko bencana ke anak-anak sekolah, agar mereka punya bekal untuk bisa tangguh di masa mendatang.

“Kegiatan pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diselenggarakan oleh DMC Dompet Dhuafa di Kota Banda Aceh ini menjadi langkah konkret dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana. Dengan mengenalkan konsep dan praktik kebencanaan sejak dini, diharapkan para siswa, guru, dan staf sekolah dapat lebih siap dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang,” ucapnya.

Baca juga: Kuatkan Kesiapsiagaan Bencana pada Anak, DMC Edukasi Siswa-Siswi di Malingping

Siswa mencoba menggunakan APAR untuk memadamkan api.
Siswa mencoba menggunakan APAR untuk memadamkan api.
Siswa memperagakan teknik memadamkan api dengan menggunakan kain goni.
Siswa memperagakan teknik memadamkan api dengan menggunakan kain goni.

Tidak hanya pemaparan materi tentang kebencanaan dan mitigasinya, para siswa melakukan praktek pemadaman api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Praktek ini bertujuan untuk mengenalkan para siswa untuk punya kesigapan ketika terjadi kebakaran yang bisa muncul di lingkungan terdekatnya, baik rumah maupun sekolah. Selain itu, para siswa juga berkesempatan untuk mengikuti simulasi bencana alam, khususnya gempa bumi. Tidak hanya siswa, simulasi ini melibatkan juga para guru dan staf yang ada di sekolah.

Sebelum melakukan simulasi, tim DMC Dompet Dhuafa sebelumnya memberikan informasi dan pengarahan apa dan bagaimana gempa terjadi, juga respons yang wajib dilakukan apabila suatu waktu terjadi gempa.

Siti Sarah, Kepala Sekolah SMP Al Azhar Cairo Banda Aceh, menyampaikan tanggapan baiknya mengenai penyelenggaraan pelatihan SPAB oleh DMC Dompet Dhuafa di sekolahnya. Menurutnya, apa yang disampaikan saat pelatihan SPAB ini sangat penting dan sesuai untuk setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD sampai SMA.

“Kita rasa memang mitigasi bencana ini perlu karena kalau kita tidak punya ilmu terkait mitigasi bencana ini akan banyak sekali korban yang berjatuhan karena kurangnya ilmu. Jadi menurut saya ini penting sekali, siswa pun harus belajar dan tahu tentang mitigasi bencana seperti itu,” ucapnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Papua dan Pertamina Bekali Masyarakat Pelatihan Tanggap Bencana Kebakaran

Siswa-siswa memperagakan respon yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.
Siswa-siswa memperagakan respons yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.
Siswa-siswa memperagakan respon yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.
Siswa-siswa memperagakan respons yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.

Pendidikan kebencanaan dan mitigasinya sejak dini menjadi penting mengingat terdapatnya potensi bencana di setiap wilayah di Indonesia, tak terkecuali Aceh. Siti Sarah menceritakan bencana kerap terjadi dan berdampak langsung pada kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. Bulan lalu, Aceh telah mengalami musibah angin badai hingga sekolah diliburkan. Jadi memang, beberapa potensi bencana ini cukup dekat dengan Aceh. Apalagi daerah ini pernah dilanda tsunami.

“Harapan saya yang pastinya para guru dapat mengamalkan. Alhamdulillah, sudah tahu ilmunya bisa mengembangkan, mempraktekannya, dan berharap kita—tidak pernah tahu bencana itu datang kapan—dan semoga saat bencana itu datang kita dapat mempraktikkan ilmu-ilmu ini. Jadi kita dapat meminimalisir korban yang bisa terdampak dari bencana tersebut. Kemudian semoga sosialisasi mitigasi bencana ini dapat menyebar luas, mudah-mudahan ini juga dapat dirasakan oleh teman-teman di sekolah lain dari jenjang manapun baik SD maupun SMA,” kata Siti Sarah.

Nada yang sama juga disampaikan oleh Tuti Martiani Ningsih, Kepala Sekolah SD Negeri 6 Banda Aceh. Tuti mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan DMC Dompet Dhuafa di sekolahnya.

“Sangat bersyukur dan mengapresiasi kegiatan ini karena anak-anak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan bagaimana mereka mempersiapkan diri jika suastu saat terjadi bencana, baik bencana kebakaran, gempa dan sebagainya. Pastinya kita berharap peristiwa itu tidak akan terjadi, namun itu adalah kuasa Allah dan bisa saja terjadi kapan saja dan di mana saja,” kata Tuti.

Baca juga: Produktif di Akhir Pekan, DMC Gelar Pelatihan Siaga Bencana Perkotaan

Tim DMC Dompet Dhuafa menjelaskan geografi kebencanaan yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara.
Tim DMC Dompet Dhuafa menjelaskan geografi kebencanaan yang ada di Indonesia dan Asia Tenggara.
Siswa-siswa memperagakan respon yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.
Siswa-siswa memperagakan respons yang dilakukan pertama kali saat gempa terjadi.

Pentingnya pengenalan mitigasi bencana sejak dini tidak bisa dilepaskan dari potensi bencana yang ada di Indonesia. Generasi yang tangguh dalam menghadapi bencana di masa depan merupakan buah dari penerapan pendidikan mitigasi bencana yang ke generasi muda saat ini. Dengan adanya kegiatan ini, Tuti ingin para siswa mendapatkan pengalaman dan pelajaran. Dengan begitu, mereka sudah siap melindungi dirinya dan apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi bencana itu.

Kegiatan pelatihan SPAB ini juga mendapatkan tanggapan baik dari para siswa. Salah satunya dari Aleya Kimora, siswa SMP Al-Azhar Cairo Banda Aceh.

“Kegiatannya seru banget apalagi pas simulasi menghadapi api. Percobaan penanganan api seru banget. Penjelasannya sangat seru dan bermanfaat. Disetai juga dengan film dan bernyanyi. Feel simulasi gempanya juga dapet banget. Sedikit panik dan bisa merasakan kejadiannnya. Pokonya seru,” seru Aleya.

Aleya juga menambahkan pentingnya pengetahuan dan wawasan tentang bencana dan langkah mitigasinya. Aleya menyadari bahwa bencana bisa terjadi kapan pun dan di mana pun, maka menurutnya pendidikan kebencanaan menjadi piranti yang wajib dimiliki setiap orang. Dan kegiatan pelatihan SPAB ini adalah pengalaman pertama Aleya berkenalan dengan pendidikan kebencanaan dan pengetahuan mitigasinya.

Inisiatif seperti ini tidak hanya penting untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga untuk membentuk masyarakat yang lebih tangguh dan mampu meminimalisir dampak buruk dari bencana yang bisa datang kapan saja. Karena Bumi Cuma Satu, Berdaya Sekarang. (Dompet Dhuafa)

Teks dan foto: Riza Muthohar, Muhammad Afriza Ardha DMC
Penyunting: Dhika Prabowo