JAKARTA — Mengawali Mei, Dompet Dhuafa kembali menggelar program Bimbingan Rohani Pasien (BRP). Kali ini dengan mengadakan pelatihan Bimbingan Rohani Pasien bagi 50 mahasiswa di lingkungan Akper Berkala Widya Husada (BWH). Pelatihan tersebut harapannya dapat membekali mahasiswa saat mereka menyelesaikan pendidikan dan bekerja di rumah sakit. Sehingga tak hanya bekal ilmu medis saja, tetapi juga menguatkan spiritualitas pasien yang mereka tangani.
Peserta pelatihan bukan hanya berasal dari Akper Berkala Widya Husada, tetapi juga dari Akper Roshan & Bina Husada. Para peserta mendapatkan wawasan baru tentang Urgensitas Spiritual dan Fiqih Sakit.
Salah satu pemateri pelatihan yang juga senior expert Sahabat Pasien Dompet Dhuafa, Ema Khoirunisa, menjelaskan bahwa pemenuhan spiritual bagi seorang muslim menjadi kebutuhan dasar dan menjadi indikator manusia yang sehat secara utuh. Terlebih bagi para calon perawat yang nanti akan bertugas di rumah sakit dan berhadapan langsung dengan para pasien yang notabene penyakit dan keluhannya beraneka ragam.
”Maka pengetahun tentang spiritual menjadi bagian yang harus dimiliki calon perawat dan juga Fiqh Sakit sebagai ilmu terapan,” ungkap Ema.
Disesi lain, Ahmad Fauzi Qosim, memaparkan tentang Fiqh Sakit, pada dasarnya fiqh merupakan pemahaman agama yang dikuatkan hujjah yang diyakini. Maka pemahaman fiqh sakit harus dikuasai secara komprehensif, bukan hanya sebatas taklid dengan mempraktekkan ibadah tanpa mengetahui dasar dalilnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Yusnita Yusfik, Direktur Akper Berkala Widya Husada dalam sambutannya, ia menyampaikan pelatihan tersebut sangat bagus dan penting buat pembekalan bagi para mahasiswa untuk menambah kompetensi keilmuan, khususnya terkait bimbingan rohani sebagai ladang dakwah mereka.
”Kedepannya kami ingin bekerja sama dengan Dompet Dhuafa terkait pendampingan bimbingan rohani bagi mahasiswa kami,” tambah Yusnita.
Ahmad Fitroh, selaku koordinator BRP Dompet Dhuafa, mengataka bahwa pelatihan menjadi sarana transfer knowlagde bagi para mahasiswa. Sehingga selepas menyelesaikan pendidikan bukan hanya mumpuni dalam ilmu kesehatan saja. Namun ilmu bimbingan rohani mereka kuasai sebagai nilai tambah. Tentu harapan kedepannya, mereka menjadi relawan aktif di BRP Dompet Dhuafa.
“Kegiatan tersebut sangat bagus buat kami selaku mahasiswa, mendapatkan wawasan baru dan semakin matang pemahaman praktek fiqhnya,” ungkap Nifni Aulia, Mahasiswi Tingkat 2, asal Cileungsi Bogor. (Dompet Dhuafa/LPM)