LOMBOK UTARA — Syafa Nuraini, masih terlihat ceria ketika tim Dompet Dhuafa datang ke pos pengungsian desa Medana, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Syafa begitu ia sering disapa, masih berumur 7 bulan. Ketika gempa datang, Nurhasanah, Ibu Syafa sempat berhasil membawanya keluar rumah, sebelum bangunan roboh.
Syafa adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Kakaknya masih berumur empat tahun. Nurhasanah, Suami, Syafa, dan juga kakaknya, kini tinggal di tenda pengungsian Desa Medana, bersama 101 Keluarga lainnya.
Syafa yang masih berumur 7 bulan tetap disusui (Direct Breastfeeding) oleh ibunya. Meskipun di pengungsian, Nurhasanah tidak lupa untuk memberikan makanan kepada bayinya. Hanya saja dia tidak bisa memberikan gizi yang cukup, karena memang kondisi pengungsian yang tidak begitu bersahabat dengan bayi. Selain itu, ketersediaan makanan kebanyakan adalah asupan instan untuk orang dewasa.
“Saya selalu kasih ASI setiap hari mas, biasanya juga kami kasih makanan instan pabrikan. Tapi sekarang sudah tidak ada yang jual,” jelas Nurhasanah.
Setelah gempa terjadi, aktivitas perekonomian Lombok Utara lumpuh. Hampir tidak ada yang berjualan, bahan makanan yang dijual di pasar juga terbatas dan harganya melonjak tinggi.
Alhasil di pengungsian, Nurhasanah harus memutar otak untuk memberikan asupan tambahan bagi bayinya.
“Biasanya saya beri makan nasi biasa mau. Tetapi seringnya Syafa tidak mau,” terang Nurhasanah.
Hal tersebut cukup mengkhawatirkan. Pemenuhan gizi bagi usia rentan, khususnya balita, cukup mempengaruhi perkembangan dan daya tahan tubuhnya. Terlebih hawa panas dan dingin di pengungsian. Bayi sangat rentan sakit bila tidak didukung dengan gizi yang cukup.
“Dia (bayi Syafa) tambah kurus semenjak mengungsi,” tambah Nurhasanah menceritakan kondisi bayinya.
Melihat hal tersebut, Dompet Dhuafa berinisiatif untuk menyediakan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) rumahan yang akan dikelola oleh dokter relawan dan konselor. Nantinya, MP-ASI tersebut akan distribusikan kepada pengungsi balita yang tersebar di beberapa pos pengungsian.
Sambil membagikan, tim Dompet Dhuafa juga akan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya memberikan makanan bayi rumahan, yang dibuat dengan bahan pangan lokal. Karena hal tersebut lebih dianjurkan secara medis, sekalipun tidak dalam kondisi bencana. (Dompet Dhuafa/Zul)