TURKIYE – Dompet Dhuafa tengah mengupayakan pengiriman bantuan kebutuhan dasar serta respons bencana pada peristiwa gempa besar yang mengguncang Turkiye, Suriah, dan sekitarnya pada Senin (6/2/2022). Diketahui sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo terjadi di wilayah selatan Turki tepatnya di provinsi Kahramanmaras, Gaziantep, Osmaniye pada Senin (6/2/2023) dini hari pukul 04.17 waktu setempat atau 08.17 WIB.
Berdasarkan catatan pemerintah Turkiye, pusat gempa berada di Provinsi Kahramanmaras, ±600 km sebelah tenggara Ankara. Pada hari yang sama, terjadi pula beberapa kali gempa susulan dengan kekuatan yang cukup tinggi, yakni 6,5 hingga 7,5 magnitudo di provinsi Gaziantep. Bahkan, United States Geological Survey (USGS) mencatat bahwa ada 60 kali gempa susulan yang terjadi.
Melansir CNN Indonesia, hingga Selasa (7/2/2023) proses evakuasi korban gempa masih terus berlangsung dengan jumlah korban jiwa yang juga terus bertambah hingga delapan kali lipat. Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa jumlah total korban jiwa Gempa Turkiye dan Suriah ini akan mencapai lebih dari 20 ribu orang.
Baca juga: Turki Diguncang Gempa 7,8 M, Ratusan Jiwa Meninggal Dunia, Dompet Dhuafa Kirimkan Bantuan
Di sisi lain, sudah dapat dipastikan bahwa bencana ini telah menewaskan lebih dari 3.823 orang dengan rincian 2.379 orang meninggal dunia di Turkiye dan 1.444 orang tewas di Suriah. Selain itu, belasan ribu orang mengalami luka-luka, termasuk tiga warga negara Indonesia (WNI) yang kini sedang menjalani perawatan.
Atas bencana ini, Pemerintah Ankara telah mendeklarasikan tujuh hari masa berkabung untuk menghormati para keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.
Direktur Layanan Sosial, Dakwah dan Budaya Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji menyatakan bahwa saat ini Dompet Dhuafa sedang mengupayakan dan menyusun perencanaan yang matang agar tim respons bencana Dompet Dhuafa dapat segera membantu di lokasi bencana dan agar bantuan kebutuhan dasar segera tersalurkan.
“Ini menjadi momen untuk kita mengambil peran dalam respons Gempa Turki. Ini adalah kepedulian dalam bagian kemanusiaan. Pertama, kita perlu akses jaringan di sana, pastikan jaringan pemerintah menjadi pijakan utama. Bencana ini cukup besar dan luar biasa, maka perlu optimalisasi jaringan emergency assessment response kita di Turki.”
“Kita pastikan secepatnya akses jaringan dan kesiapan tim untuk melaju ke respons bencana Gempa Turki dan Suriah dengan segera. Kesiapan logistik respons dan medis menjadi prioritas utama,” tuturnya dalam koordinasi cepat sebagai penguatan tim respons Dompet Dhuafa untuk Gempa Turki dan Suriah.
Baca juga: Dompet Ummat Hadirkan Sarana Sanitasi Bagi Penyintas Gempa Bumi Cianjur
Sementara itu, menurut Chief Executive Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Haryo Nugroho perlu adanya kecepatan dan ketepatan dalam merespons bencana Gempa Turkiye ini, mengingat dampak yang ditimbulkan juga sangat besar. Saat ini yang menjadi fokus utama Dompet Dhuafa dan DMC adalah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar dan mendesak bagi para penyintas gempa. Pengiriman bantuan tahap awal yang bekerja sama dengan jaringan mitra lokal pun telah digulirkan oleh Dompet Dhuafa.
“Koordinasi pagi ini lebih kami tekankan untuk menggulirkan respons kebutuhan dasar yang dapat digulirkan dengan segera. Mengingat korban yang begitu banyak dan tentunya membutuhkan banyak juga tim medis dalam penanganan di lapangan,” kata Haryo saat memimpin Rapat Koordinasi Respons Gempa Turkiye.
“Penjajakan dan pendalaman dengan mitra lokal yang memiliki legalitas dan reputasi yang terkonfirmasi menjadi langkah yang terus Dompet Dhuafa upayakan, sehingga dapat dengan segera bantuan bergulir dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Baca juga: Kuatkan Perempuan Penyintas Gempa Cianjur, DMC Gelar Trauma Healing: Perempuan Dukung Perempuan
Lebih lanjut, Haryo mengatakan bahwa DMC dan Dompet Dhuafa kini sedang menyiapkan tim evakuasi dan relawan medis untuk membantu percepatan evakuasi dan pemulihan korban bencana Gempa Turkiye.
“Kami juga tengah menyiapkan tim untuk berangkat dengan komposisi; relawan evakuasi tersertifikasi, relawan medis, dan tim komunikasi,” tutur Haryo.
Dengan tindakan cepat ini, Haryo pun berharap agar masyarakat dapat berkolaborasi dengan DMC dan Dompet Dhuafa untuk membantu para penyintas Gempa Turkiye dan Suriah.
“Semoga makin banyak masyarakat Indonesia yang berkolaborasi untuk respons ini dan makin cepat Dompet Dhuafa menyalurkan amanah para donatur untuk masyarakat penyintas gempa di Turkiye dan sekitarnya,” pungkasnya.