SENTANI, JAYAPURA — Konsentrasi Dompet Dhuafa untuk memberikan akses layanan kesehatan di wilayah timur Indonesia sesuai pilar program terus digalakan. Kali ini wilayah Sentani, Jayapura menjadi titik penguatannya. Melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Papua, Dompet Dhuafa melatih 20 santri Pondok Pesantren Nurul Anwar Komba Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, dalam Pelatihan Kader Pos Sehat Remaja Pesantren, beberapa waktu lalu. Peserta dilatih dan praktik langsung simulasi deteksi dini, di antaranya pengecekan berat badan, tinggi badan, tes gula darah, asam urat, kolesterol, dan skrining sekilas termasuk kognisi, mobilisasi, nutrisi, gangguan penglihatan, pendengaran dan kesehatan mental.
Langkah tersebut merupakan bagian dari Program Pos Sehat Remaja dari kolaborasi Kementerian Kesehatan dan Dompet Dhuafa. Dalam kegiatan tersebut juga membicarakan mengenai kesehatan fisik dan mental dengan tujuan membantu perkembangan remaja. Sebagai penguatan, Dompet Dhuafa juga sudah mendirikan Pos Sehat Remaja di Kota Jayapura di antaranya di SMAN 1 Jayapura, SMA Muhammadiyah, SMKN 3 Jayapura, SMK TIK 8 Jayapura SMK Hikmah Yapis, SMKN 5 Jayapura.
Koordinator LKC Dompet Dhuafa Papua, Tumijan dalam sambutannya menyampaikan hadirnya Pos Sehat Remaja di dalam Pondok Pesantren berguna bagi santri dan santriwati. Termasuk juga akan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar Kampung Yobeh Distrik Sentani Kota. Sehingga pelayanan kesehatan dari Dompet Dhuafa semakin dekat dengan masyarakat.
“Dalam kegiatan ini para peserta dilatih mempraktikkan langsung simulasi deteksi dini dan melayani remaja seusianya. Harapannya para peserta mampu memahami sistem kesehatan dan bisa menjaga kesehatan dan terhindar dari segala penyakit. Mereka juga dibekali publik speaking untuk menyampaikan pesan-pesan penyuluhan, penjangkauan ke warga dan berbicara di depan banyak orang. Termasuk juga pembekalan tentang psikologi remaja, terutama perkembangan remaja saat mengalami masa puber. Kami mengawali program pelatihan Pos Sehat Remaja di Kabupaten Jayapura di Ponpes Nurul Anwar,” ungkap Tumijan.
Ia juga menerangkan bahwa pengambilan langkah tersebut karena pemukiman tersebut didominasi pertanian maupun perkebunan yang menjadi sarang nyamuk. Itu menjadi perhatian tim LKC Dompet Dhuafa Papua. Pemilihan ponpes tersebut berdasarkan temuan beberapa santri dengan kadar Hemoglobin (Hb) rendah. Sehingga temuan tersebut menjadi konsentrasi dan latar belakang mengaktivasi Pos Sehat Remaja berbasis sekolahan.
Mampu Menjadi Kader Pos Sehat Remaja untuk Lingkungan
Dalam pelatihan tersebut pretest dan post test menjadi ukuran indikator keberhasilan. Dari sana akan terbaca apakah ada peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan atau sebaliknya. Sehingga kemampuan para peserta menjadi penyuluh kesehatan akan termonitor dan dapat terus ditingkatkan.
Harapannya, kegiatan tersebut menciptakan kader-kader kesehatan yang memiliki kemampuan dan menjadi garda terdepan untuk membantu rekan seusianya maupun masyarakat sekitar. Terutama meningkatnya kualitas untuk mencegah penyakit menular maupun tidak menular di lingkungan pondok pesantren dan sekitarnya.
Pengurus Ponpes Nurul Anwar Komba, Koneta Pujiati mengatakan, pihaknya menilai kegiatan ini sangat penting pada kesehatan remaja. Terlebih para peserta dalam fase pertumbuhan dan harus mendapatkan edukasi dan wawasan terhadap kesehatan diri sendiri maupun linggkungan sekitarnya. Apa yang para peserta terima juga dapat ditularkan lagi kepada orang lain.
Pujiati menginginkan bahwa setelah pelatihan kader Pos Sehat Remaja, pesantren bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri. Baik untuk peserta didik di pondok pesantren Nurul Anwar dan juga masyarakat sekitarnya.
“Mungkin temannya ada yang sedang sakit atau temannya terluka. Para santri kader Pos Sehat Remaja bisa mempraktekkan langsung dari hasil pelatihan selama dua hari ini,” imbuh Pujiati.
Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Dinkes Jayapura, Yanes Ohee turut mengapresiasi dan berterima kasih karena Dompet Dhuafa menginisiasi Pos Sehat Remaja di Pondok Pesantren Nurul Anwar. Ia menambahkan, “Generasi penerus Papua sudah harus dipersiapkan dari sekarang dan dimulai dari ibu hamil sampai mereka melahirkan. Kemudian bagaimana mendidik dan membesarkan anak-anak. Sehingga generasi yang sekarang itu terbentuk dari keluarga yang pola asuhnya baik”.
Penulis: LKC Dompet Dhuafa Jayapura
Penyunting: Taufan YN