BANJARNEGARA — Beberapa hari berlalu dari peristiwa bencana alam gempa bumi yang melanda Banjarnegara, Dompet Dhuafa kini mendirikan dapur umum untuk membantu korban gempa di Desa Kasinoman, Kecamatan Kalibening, Kabuapten Banjarnegara, Jawa Tengah. Koordinator Posko Dompet Dhuafa di Banjarnegara, Eka Suwandi, mengatakan, dapur umum yang didirikan tersebut, untuk membantu masyarakat terdampak yang tersebar di pengungasian Dusun Ganung Sari, Desa Gunung Langit dan Dusun Kasinoman, Desa Kasinoman, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
“Dapur umum tersebut, setiap harinya menyediakan tiga kali paket makanan untuk 163 pengungsi di dua pengungsian. Kami bersama warga menyiapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan nutrisi korban gempa dan relawan yang bertugas di lokasi bencana,” kata Eka.
Ia menerangkan, dapur umum tersebut dioperasionalkan bersama warga. Mereka secara sukarela menjadi relawan untuk menyiapkan kebutuhan pangan bagi warga yang mengungsi. Selain dapur umum, Dompet Dhuafa juga mendistribusikan bantuan obat-obatan ringan di pengungsian Pos 4 Desa Kasinoman.
Dapur umum tersebut akan dibuka selama tanggap darurat gempa bumi. “Untuk tanggap darurat, dua pekan. Tapi, kami juga melihat situasi dan kondisi di lapangan. Jika memang harus diperpanjang, tentunya kami akan terus beroperasi,” ucap Eka.
Sementara itu, salah satu relawan yang ikut membantu memasak, Susi (28), merasa senang dengan dibukanya dapur umum. Para pengungsi sudah tidak lagi khawatir dengan kebutuhan makan setiap hari. “Senang Dompet Dhuafa membantu menyediakan dapur umum dan kelengkapannya. Jadi kita tidak bingung lagi dimana harus memasak dan menyediakan makanan sehari-hari,” ungkap Susi, warga Dusun Kasinoman yang juga harus mengungsi akibat gempa.
Lebih jauh lagi, Dompet Dhuafa akan membantu warga terdampak di fase tanggap darurat melalui kegiatan pembersihan reruntuhan fasilitas umum, membuka layanan kesehatan, kegiatan psikososial sekolah ceria untuk anak dan assessment kerusakan fisik bangunan rumah, bekerjasama dengan komunitas tukang dan mahasiswa teknik sipil.
Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 4,4 yang telah mengguncang wilayah Kabupaten Banjarnegara menyebabkan 194 rumah warga mengalami kerusakan. Bencana alam itu juga menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 1.939 orang masih mengungsi. (Dompet Dhuafa/DMC)