DEPOK-Memiliki badan sehat serasa menjad kebutuhan semua orang, tidak peduli status dan jabatannya. Dengan badan yang sehat, seseorang dapat produktif dan mandiri. Sayangnya tidak semua orang seperti kaum dhuafa mempunyai akses menuju tempat kesehatan.
Sebagai lembaga kemanusiaan ternama di Indonesia, Dompet Dhuafa meluncurkan program Anjungan Tes Medik (ATM) untuk daerah Jabodetabek. Tujuan dibuatnya program ini untuk memberikan kemudahan layanan kesehatan bagi kaum dhuafa. Kali ini, bertepatan dengan Milad ke-22, Dompet Dhuafa menggelar program tersebut di Yayasan Padepokan Zammi Karina (PAZKI), Kemiri Muka, Beji, Depok. Ada sekitar empat puluh remaja padepokan hadir dan antusias mengikuti acara hingga usai.
Kehadiran ATM diharapkan dapat mempermudah kaum dhuafa dalam mengetahui kondisi kesehatannya yang kali ini berupa medical check up dasar. Tim kesehatan Dompet Dhuafa berkeliling ke daerah yang terdapat mayoritas masyarakat dhuafa menggunakan mobil dan berperan sebagai laboratorium berjalan.
Ada empat belas indikator pemeriksaan kesehatan dalam ATM Dompet Dhuafa, yang diantaranya adalah tinggi badan, berat badan, suhu badan, lingkar perut, denyut nadi, tekanan darah sistolik dan diastolik, protein urin, pernafasan, saturasi oksigen, asam urat, haemoglobin, gula darah sewaktu, dan kolesterol total.
Dalam peluncurkan prgram ini, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan PT INTI. IDI menyediakan dokter untuk mengolah data yang diperoleh dari kondisi pasien di lapangan. PT INTI mendukung dalam memberikan sistem teknologi informasi.
Ada yang menarik dari program ini yaitu penggunaan data digital. Data kesehatan yang didapat dari pasien lalu dimasukkan ke dalam sistem teknologi informasi. Data ini lalu diolah oleh dokter-dokter yang tergabung dalam IDI. Hasilnya lalu dikeluarkan secara digital.
Selain dhuafa, tujuan program ini lebih untuk generasi muda. Hal ini karena mereka cenderung lebih mudah untuk diedukasi untuk menjalankan pola hidup sehat. Selain itu, sakit adalah akumulasi dari gaya hidup yang tidak sehat sejak muda.
“Tujuan dari program ini untuk melakukan inisiasi pencegahan berbasis data agar lebih tepat sasaran. Selain itu ada banyak masyarakat yang merasa sehat namun berisiko sakit”, ujar dr Dien Kurtanty, MKM, anggota IDI.
Rikky Rizqi Ramady, Channel Manager PT INTI, mengatakan mereka mau bekerjasama dengan Dompet Dhuafa karena kesamaan visi untuk menyehatkan kaum dhuafa. Kedepannya mereka berkeinginan untuk memperpanjang kerjasama ini.
“Kegiatan ini sendiri sudah beberapa kali digelar IDI, namun ini adalah kali pertama bekerjasama dengan Dompet Dhuafa,” tambah Dien.
ATM merupakan impelementasi dari program kesehatan yang ada dari Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa. Penekanan tujuannya adalah pada pelayanan promotif dan preventif. Artinya, masyarakat diharapkan memahami kondisi tubuhnya saat ini dan melakukan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit berat di masa mendatang. Hal ini tentu saja menghasilkan berbagai keuntungan, salah satunya pada sektor ekonomi.
“Harapan dari diluncurkan program ini untuk semakin meningkatkan pelayana kesehatan kepada kaum dhuafa secara menyeluruh dan tepat sasaran, tepat pelayanan, tepat mutu sehingga memberikan pelayanan yang tepat bedasarkan data di lapangan. Kita juga terus mensosialisasikan bahwa mencegah lebih tepat daripada mengobati”, jelas drg. Imam Ruliyawan, Direktur Program Dompet Dhuafa.
Selain itu Imam menjelaskan bahwa kedepannya ATM akan dikembangkan dan diaplikasikan ke seluruh cabang Dompet Dhuafa di Indonesia. (Dompet Dhuafa/Erni)