SUBANG-Musim kemarau yang sedang terjadi saat ini diperparah dengan adanya El Nino atau kenaikan suhu permukaan laut. Hasilnya, musim kemarau semakin panjang. Beberapa daerah di Indonesia mengalami kekeringan parah. Salah satu wilayah yang berdampak yakni di Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sudah empat bulan hujan tidak turun di kawasan tersebut. Akibatnya lahan persawahan retak sehingga tidak mungkin digunakan untuk bercocok tanam. Alhasil, sebagian besar warga yang bermatapencaharian sebagai petani harus berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sumur Kramat, adalah satu-satunya sumber air yg layak diminum untuk kebutuhan 136 kk, 632 jiwa (dua RT). Namun, tidak setiap hari air sumur tersebut bisa diambil. Warga harus menunggu sehari sebelum sumur terisi kembali.
Atas kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Centre (DMC) melakukan respon dengan mendistribusikan sebanyak 24.000 liter air yang dimulai sejak Minggu (23/8) di Dusun Sumursari, Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
“Distribusi air dilakukan secara terpusat dan mobile, dibantu oleh kepala dusun. Sebagian besar warga menggunakan galon untuk menampung air. Hari ini tim DMC berencana menyalurkan enam belas ribu liter air. Pendistribusian air direncanakan hingga Rabu”, jelas Abdul Aziz, Tim Respon DMC, ketika dihubungi via telepon pada Senin (24/8).
Pendistribusian air di Kabupaten Subang pernah dilakukan oleh DMC tiga minggu yang lalu. Untuk kebutuhan jangka panjang, tim DMC akan membuat bak penampungan air. (Erni)
Editor: Uyang
“22 tahun Dompet Dhuafa Tumbuh Bersama, mari bergandeng tangan wujudkan kemandirian”