JAKARTA — Menyambut bulan suci Ramadan, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa giatkan aksi susur sungai dan bersih-bersih sungai Ciliwung pada Sabtu (18/3/2023). Kegiatan yang digelar di Sungai Ciliwung ini terjadi berkat kolaborasi DMC Dompet Dhuafa dengan Komunitas Ciliwung Muara Bersama, Trashbag Community, Kertabumi Recycling Center, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), hingga sejumlah Public Figur. Mereka adalah Dini Andromeda, Ocha Nugraha, Mansu, Martin Rimbawan, dan Astri Kelana.
Aksi bersih-bersih tersebut dimulai dari perairan yang berada di Ciliwung Muara Bersama (CMB), Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa menuju Padepokan Ciliwung Condet (PCC), Balekambang, Kecamatan Kramat Jati.
Tak berhenti sampai tahap membersihkan sampah saja, sampah yang terkumpul pun kemudian didaur ulang untuk menjadi produk siap pakai dan bernilai. Melalui kegiatan ini dan program kemanusiaan lainnnya, DMC Dompet Dhuafa bermaksud menyuarakan dan menyemarakkan bulan suci Ramadan 1444 H.
Baca juga: Bersama Sandiaga Uno, Dompet Dhuafa Bincang Program Bulan Ramadan dan Industri Halal di Hong Kong
“Tarhib Ramadan ini dirancang untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan. Islam mengajarkan kita (umat) untuk peduli terhadap lingkungan,” terang Arif Rahmadi Haryono selaku Chief Executive Officer DMC Dompet Dhuafa dalam sambutannya di CMB saat membuka Tarhib Ramadan.
“Di mana pun kita berada, baik sedang dalam kesulitan ataupun sedang dalam kemudahan, lalu di tangan kita ada segenggam kebaikan yang bisa kita berikan maka berikanlah. Berikanlah kepada teman-teman kita, saudara-saudara kita, dan yang paling utama adalah kita berikan kepada lingkungan sekitar kita,” lanjut Arif.
Seusai melakukan aksi bersih sungai, para peserta diajak belajar tentang pengelolaan sampah agar dapat menjadi produk yang bernilai, bersama Kertabumi Recycling Center. Lewat workshop daur ulang sampah ini, para peserta diharapkan mampu menciptakan etos ekonomi yang berbasis kepedulian terhadap lingkungan.
“Senang banget ada di kegiatan ini. Kita dapat memberikan insight baru tentang mengelola sampah. Kita akan terus (menyebarkan wawasan) tentang pengelolaan daur ulang sampah. Alhamdulillahnya trennya sekarang itu, masyarakat sudah aware terhadap lingkungannya. Jadi kita senang banget,” jelas Santi Novianti selaku Co-Founder Kertabumi Recycling Center seusai memberikan workshop.
“(Meski kendala saat ini) ada juga masyarakat yang menganggap sampah itu sebagai sesuatu yang tidak bernilai. Jadi kita harus benar-benar memberikan edukasi atau mengubah pola pikir mereka bahwa sampah itu menjadi sesuatu mata rantai ekonomi,” sambung Santi.
Upaya ini dilakukan oleh DMC Dompet Dhuafa dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat agar dapat berperan dan berkontribusi untuk mengurangi banyaknya sampah, terutama di kawasan Sungai Ciliwung. Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
“Seusai melakukan susur sungai, kita melihat bahwa tanggung jawab masyarakat terhadap sampah masih minim. Hal ini terlihat dari sampah-sampah yang memadati, baik di sungai maupun bantaran sungai Ciliwung. Ada sampah plastik yang tercantum (tanggal kadaluarsa) tahun 2016. Kita menemukan sampah tersebut di tahun 2023,” jelas Imam Sukamto selaku Ketua Trashbag Community di sela-sela workshop.
“Masalah sampah itu memang kompleks, memang tidak pernah bisa diangkat (atau dihapuskan), minimal kita bisa mengurangi. Kita harus mempertanggungjawabkan sampah yang kita hasilkan,” pungkasnya.
Adapun Sungai Ciliwung merupakan salah satu lokasi program pemberdayaan DMC Dompet Dhuafa yang bernama Kawasan Tanggap & Tangguh Bencana (KTTB) DMC Dompet Dhuafa di komunitas pangkalan Ciliwung. Melalui KTTB ini diharapkan mampu menjadi role program untuk menyebarluaskan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana, terutama dalam pengelolaan sampah yang mencemari sanubari kehidupan.
Baca juga: Bersama Armada Band, Dompet Dhuafa Grebek Kampung Sekitar Sungai Ciliwung
“Banyak nilai positif, salah satunya peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membersihkan sampah yang berserakan di Sungai Ciliwung. Banyak juga pembelajaran yang kita dapat, kita belajar tentang menanamkan rasa peduli terhadap lingkungan dan mengolah kembali (daur ulang) menjadi sesuatu yang bermanfaat agar sampah tidak kembali berserakan,” pungkas Lukmi Mubarak peserta asal Ciaomas, Banten.
Dengan merebaknya beberapa bencana alam yang terjadi dalam satu bulan terakhir menjelang bulan suci Ramadan, DMC Dompet Dhuafa berharap masyarakat meningkatkan wawasan dan kapasitas dalam penanggulangan bencana. Hal tersebut dapat dilakukan dari lingkungan sekitar atau lingkungan terkecilnya untuk tujuan dan harapan yang besar. Karena Bumi Cuma Satu, mari kita bersama-sama rapatkan barisan dan perkuat solidaritas dalam menjaga bumi pertiwi dan mampu menjadi pribadi yang Berdaya Hadapi Bencana. (DMC/ADP)