JAKARTA-Menurut data dari Kompas.com, hanya 20% dari jumlah penduduk Indonesia yang memiliki akses air bersih. Selain itu sebanyak 55 juta penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS). Sungguh miris ketika mengetahui fakta ini. Kekurangan air bersih serta perilaku jorok merupakan pangkal penyakit yang berefek pada hidup yang tidak produktif.
Hal ini diperparah dengan fakta bahwa 370 balita meninggal setiap harinya akibat perilaku BABS. Oleh karena itu diperlukan sebuah program untuk membangun fasilitas air bersih di daerah yang kekurangan air dan masih belum sadar tentang cara hidup bersih.
Sebagai lembaga sosial yang fokus pada kemaslahatan hidup dhuafa, Dompet Dhuafa sendiri mempunyai program Air Untuk Kehidupan yaitu program pengadaan air bersih untuk masyarakat dhuafa di daerah rawan air. Pada tahun ini program Air Untuk kehidupan akan dilakukan di empat wilayah di Indonesia yaitu Garut, Sukabumi, Riau, dan Kalimantan Timur.
Dari keempat daerah tersebut akan ada 14 titik pembangunan MCK komunal sertapenambahan pipanisasi ke beberapa titik untuk memperluas dan memperbanyak penerima manfaat.Saat ini Dompet Dhuafa sudah memilih pendamping untuk ditempatkan di titik-titik program. Program akan dimulai pada pertengahan Oktober tahun ini.
Dompet Dhuafa pun tidak bekerja sendiri. Pada tahun ini Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Chevron untuk program Air Untuk Kehidupan. Sebanyak 3,1 Milyar Rupiah yang merupakan dana corperate social rensposibility (CSR) Chevron diperuntukkan untuk program ini. Kerja sama ini disahkan dalam penandatanganan kerja sama pada Selasa (6/10) di kantor Chevron di kawasan Senayan. Penandatanganan dilakukan antara Harry Bustaman selaku Manager Corporate Reseponsibility Chevron dengan Yuli Pujihardi selaku Direktur Eksekuti Dompet Dhuafa.
Harry Bustaman mengatakan bahwa sebelumnya perusahaan minyak asal Amerika ini pernah melakukan hal serupa di darah Garut tetapi saat itu masih dilakukan sendiri atau bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Namun bekerja sama dengan lembaga sosial baru sekarang.
“Kami menyadari bahwa bisnis inti kami bukan penyediaan air bersih, tapi lebih ke energi. Kami menyadari ada organisasi-organisasi yang kompeten untuk menyelenggarakan program-program semacam ini. Itulah yang menjadi alasan yang membuat kita bekerja sama dengan Dompet Dhuafa”, ujar Harry Bustomi saat ditemui pasca penandatanganan kerja sama.
Yuli Pujihardi mengatakan bahwa penandatanganan ini merupakan saat yang tepat karena di beberapa daerah di Indonesia tengah mengalami kekeringan yang luar biasa berat.
“Dengan program Air Untuk Kehidupan yang dibuat oleh Chevron dan Dompet Dhuafa semoga bisa membantu mereka untuk mendapatkn air dengan mudah dan layak konsumsi”, kata Yuli.
Yuli berharap program air untuk kehidupan ini bisa berjalan dengan baik dan pengelolaan air di daerah tempat sumur air itu kita buat dijaga dengan baik agar berkelanjutan dan bisa bertahan lama.Program ini pun diharapkan bisa berlangsung untuk jangka panjang. (Dompet Dhuafa/Erni)