Dompet Dhuafa Sumatera Barat Menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar Kebencanaan untuk Mitigasi Bencana

Padang-(11/03/2019) Sumatera Barat adalah daerah yang rawan akan terjadinya bencana. Provinsi Sumatera Barat memiliki 4 potensi bencana utama, yakni Potensi Gerakan Tanah/ Longsor, Potensi Banjir Bandang / Banjir, Potensi Tsunami, Potensi Gempa Darat / Laut. Di tahun 2019 sendiri sudah terhitung ada 9 bencana alam yang terjadi di Sumatera Barat. Dengan rincian sebagai berikut: banjir (3), tanah longsor (2), puting beliung (2), gempa bumi (2). Lalu wilayah yang terbanyak mengalami bencana alam, sejauh ini adalah Padang Pariaman. Dengan total tiga bencana alam yang terjadi (Sumber: BNPB).

Oleh karena itu, sebagai lembaga kemanusiaan yang bergerak di bidang kerelawanan, Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar melaksanakan pelatihan Basic Disaster Management Training dengan tema “Membangun Kesadaran, Kewaspadaan, dan Kesiap Siagaan Dalam Menghadapi Bencana”. Kegiatan dilaksanakan dari tanggal 07 s.d 10 Maret 2019 yang bertempat di Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta.

Dengan mengusung konsep sharing bebas serta simulasi, sebanyak 23 orang peserta yang didampingi oleh 7 orang instruktur mendapatkan materi tentang kerelawanan, di antaranya: Radio Komunikasi dengan mendatangkan pemateri dari Basarnas, Aksi Respon DDV_Sumbar, Bivak, Manajemen Kedaruratan, Teknik Assesment, Manajemen Logistik, Psychological First Aid (PFA), dan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) yang disampaikan oleh Hippocrates Emergency Team (HET) Universitas Andalas.

“Alhamdulillah, banyak ilmu yang saya dapatkan saat mengikuti kegiatan Diklatsar yang diangkatkan oleh Dompet Dhuafa Volunteer Sumbar. Dan saya sangat berharap adanya pelatihan lanjutan untuk memperdalam ilmu,” ujar Nurul.

Selain dari itu, Eka juga mengatakan, ” Kegiatan Diklatsar ini memberikan pelajaran paling berharga, khususnya bagi saya pribadi. Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada pemateri yang telah membagi ilmu yang sangat bermanfaat, instruktur yang membimbing kami untuk lebih mandiri serta tepat waktu, dan seluruh team yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk kegiatan ini,” timpalnya.

Setelah melaksanakan pelatihan dan mendapatkan ilmu baru, kegiatan Diklatsar ditutup dengan outbond dan saling bersalaman untuk saling memaafkan antara peserta dengan instruktur.

Harapannya melalui kegiatan ini juga dapat mampu menekan dampak kerugian yang dialami Sumatera Barat yang totalnnya 4.233. Dengan rinciannya: meninggal dan hilang (2); luka-luka (61); terdampak dan mengungsi (4.170). Begitu juga mampu menekan dampak kerugian bencana alam secara umumnya. (DD Singgalang)