Dompet Dhuafa Teruskan Kebaikan Donatur untuk Wamena dari Pondok Pesantren Hingga Gereja Advent

PAPUA — Sejak kedatangannya di tengah pengungsi konflik sosial Wamena, pada Sabtu (28/9/2019), Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa terus menggulirkan berbagai macam bantuan. Di hari kedatangannya, tim DMC membagikan selimut, bantal, dan alas kaki pagi para pengungsi. Pada hari berikutnya, mendirikan sebuah pos hangat dan taman ceria, guna membangkitkan kembali senyum anak-anak penyintas konflik Wamena.

Selain itu, Dompet Dhuafa terus menggalang bantuan untuk didistribusikan dengan berbagai wujud bantuan lainnya, seperti pakaian, pembangunan posko tambahan, lampu penerangan, makanan dan minuman hingga perlengkapan bersih diri. Tak sampai di situ, Dompet Dhuafa membangun klinik medis juga melayani antar-jemput para pengungsi menuju klinik.

Seperti laporan tim yang bertugas, hingga Selasa (8/10/2019), DMC Dompet Dhuafa telah melayani sebanyak 4.110 jiwa terdampak. Saat ini ada beberapa pos pengungsian di Wamena yang menjadi fokus pendistribusian bantuan logistik, di antaranya pos pengungsian Rindam XVII/Cenderawasih, Pos pengungsian Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Jalan Tabita-Sentani, Pos pengungsian Tongkonan-Kotaraja, Kampung Walesi-Wamena, PAUD Budi Utomo Wamena, Asrama Polres Wamena, pondok pesantren Al Istiqomah Kampung Asso Yelipele, dan Gereja Advent Wamena Kota.

Eka Suwandi, Koordinator Tim Respon DMC Dompet Dhuafa untuk Wamena menerangkan, di hari ke-11 di Wamena, timnya tetap melanjutkan aktivitas yang sama di hari sebelumya. Kali ini Eka melakukan distribusi 150 nasi kotak di pos pengungsian Ikatan Keluarga Minang (IKM) dan layanan Pos Hangat, distribusi bubur kacang hijau di beberapa titik pengungsian. Kemudian juga mendistribusikan logistik di Gereja Advent Wamena Kota dan PAUD Budi Utomo (Gedung Serba Guna LDII), Wamena.

“Di Gereja Advent dan PAUD Budi Utomo, tadi kita bagi logistik untuk tambahan lauk pauk. Hari ini sebetulnya seluruh pengungsi sudah mendapatkan himbauan untuk kembali ke rumahnya. Tapi di Gereja Advent masih ada yang mengungsi sekitar 20-an orang. Dua keluarga di antaranya adalah korban yang rumahnya terbakar. Sehingga mereka tetap mengungsi di gereja, lantaran sudah tidak ada tempat tinggal,” terang Eka Suwandi.

Eka lanjut melaporkan saat ini jumlah tim respon Dompet Dhuafa ada 18 personil dari DMC, LKC, dan relawan lainnya. Kemudian untuk respon hari berikutnya akan mengulang dari kegiatan hari-hari sebelumnya.

“Semoga keadaan semakin membaik dan tidak ada kedaruratan lainnya lagi. Damai selalu di tanah Papua,” ujarnya. (Dompet Dhuafa/Muthohar)