Dukung Swasembada Daging Sapi, Dompet Dhuafa Bangun Sentra Sapi Rancah di Ciamis

CIAMIS—Sapi rancah merupakan sapi lokal khas Jawa Barat. Sapi rancah berkembang di masyarakat sepanjang wilayah Priangan Utara dan wilayah Pesisir Selatan Jawa Barat. Populasi sapi rancah yang murni kini mulai berkurang, keberadaannya di tengah masyarakat tersisihkan oleh sapi impor. Untuk menjaga populasi sapi rancah dan melestarikan flasma nutfah asli Jawa Barat ini, Gubernur Jawa Barat melaui Dinas Peternakan Jawa Barat melakukan pengembangan sapi rancah.

Turut serta dalam upaya pelestarian flasma nutfah Indonesia dan dalam rangka mendukung program Swasembada daging sapi, sejak bulan November 2013, Dompet Dhuafa melalui Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) membangun sentra sapi rancah yang berlokasi di Desa Sukasai, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sentra sapi rancah ini merupakan program pemberdayaan masyarakat berbasis peternakan. Program ini bertujuan meningkatkan populasi sapi rancah, meningkatkan pendapatan mitra peternak, dan membangun manajemen perbibitan sapi rancah. “Strategi yang digunakan adalah perbibitan berbasis masyarakat (berkelompok) dengan pendampingan intensif dari KTN,” ujar Pendamping Sentra Ternak Sapi Rancah Ciamis, Irsyad Sajali belum lama ini.

Sampai Februari 2015 ini, Irsyad menjelaskan, KTN telah membentuk dua kelompok ternak dengan jumlah mitra 20 orang, masing-masing mitra peternak mendapatkan satu ekor induk betina sapi rancah siap kawin. Selain mendapatkan ternak sapi, para peternak juga mendapatkan bimbingan teknis beternak dan mental sepiritual yang disampaikan oleh pendamping masyarakat dalam pertemuan rutin kelompok setiap minggu.

“Ke depan Dompet Dhuafa melalui KTN masih akan menambah jumlah mitra peternak dan menambah droping ternak sapi di Desa Sukasari Tambaksari Ciamis ini. Semoga program sentra sapi rancah ini dapat berjalan dengan baik,” ungkap Irsyad. (gie)