Edukasi Penggunaan Masker Melalui Dongeng

PALANGKARAYA- – Sejak awal, para ahli dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memprediksi bahwa gelombang panas El Nino akan berlangsung lama, mungkin hingga November. Mereka sudah memperkirakan dan memperingatkan akan kebakaran lahan. Terbukti, memasuki bulan ketiga ini ratusan titik panas muncul di Sumatera dan Kalimantan.

Tak hanya itu, Kalimantan khususnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pun kini mulai dikepung kabut asap sejak dua bulan lalu. Aryo Nugroho Waluyo, koordinator Aliansi Gerakan Asap, mengatakan kemarin (16/10) Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai tingkat yang membahayakan.  Aktivitas masyarakat pun mulai tersendat. Hampir sebulan ini siswa belajar di rumah lantaran sekolah meliburkan aktivitas kegiatan belajar mengajar.

Oleh karena itu, sejumlah kegiatan tengah dipersiapkan oleh Dompet Dhuafa bersama WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dan relawan kemanusiaan lain. Tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa mengatakan, hari ini akan diadakan edukasi untuk anak, penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), pemahaman tentang bahaya asap, menghindari asap, serta mengajak anak untuk mencintai alam.

“Kegiatan ini akan dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan melalui teknik mendongeng bersama Kak Iman dan Kak Ojan dari Dongeng Ceria,” kata Maizar Helmi, relawan dari tim DMC.

Titik pelaksanaannya sendiri kondisional, Maizar menambahkan, karena jika memaksakan tetap melakukan aksi malah akan beresiko untuk anak-anaknya. Aksi pun tidak terbatas di Kalimantan tengah saja. Direncanakan aksi ini juga mencakup Kalimantan Selatan khususnya di Kota Barabai. Hingga saat ini Dinas Kesehatan sudah melakukan pembagian masker, walau hanya masker biasa. Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan sejumlah relawan juga berusaha memadamkan lokasi titik-titik api. (Dompet Dhuafa/Erni)