Empat Orang Tewas, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim Relawan Di Banjir-Longsor Pangandaran

Foto ilustrasi longsor (TYN)

 

PANGANDARAN — Intensitas hujan yang sangat tinggi yang mengguyur Pangandaran, sejak Jumat (6/10) malam, membawa petaka. Debit air yang tak tertampung di sungai dan anak-anak sungai kawasan Pangandaran menyebabkan banjir dan longsor di Kecamatan Sidamulih. Hingga Sabtu (7/10) pagi, banjir masih merendam Komplek Perumahan Garden Estetika di Dusun Cikangkung, RT 01 RW 04, Desa Cikembulan, Sidamulih Pangandaran.

Banjir dengan ketinggian mencapai dua meter tersebut, merendam setidaknya 120 rumah di Komplek Perumahan Garden Estetika. Menurut informasi di lapangan, pagi tadi kondisi Pangandaran, masih diguyur hujan. Bahkan, hujan deras yang mengguyur Pangandaran juga menyebabkan longsor. Dikabarkan dua rumah di Dusun Sangkang Bawang, RT 19 RW 08, Desa Kalijati, Sidamulih, Pangandaran, tertimbun longsor. Bencana longsor menimpa dua rumah warga dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia, dan 3 orang luka ringan akibat tertimbun longsor dan sudah berhasil dievakuasi.

“Kami turut prihatin atas peristiwa tersebut, dan tim relawan dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Dompet Dhuafa Jawa Barat sudah kami berangkatkan untuk turut serta dalam aksi respon banjir longsor Pangandaran. Kebutuhan dasar menjadi perbekalan utama tim yang berangkat. Untuk tambahan pengiriman logistik maupun kebutuhan di pengungsian, kami menunggu hasil assesment tim di lapangan. Insyaa Allah secepatnya akan kami kirimkan untuk saudara kita di Pangandaran,” tutur Bambang Suherman, selaku Direktur Mobilisasi ZIS Dompet Dhuafa Filantropi melalui pesan singkat.

Tim relawan DMC Dompet Dhuafa, kini telah bergabung dengan petugas yang berwenang dan relawan lainnya untuk melakukan koordinasi respon bencana tersebut. Sehingga dapat mengetahui pasti kebutuhan dasar dan mendesak apa saja yang dibutuhkan masyarakat di Pangandaran yang terdampak banjir dan longsor. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)