Firdaus Alamhudi: Seni Untuk Wakaf

JAKARTA — Firdaus Alamhudi, adalah pelukis kelahiran Kebumen 22 November 1954 silam. Memiliki latar belakang seni drama, sastra dan jurnalistik. Dalam dunia seni lukis, pengalaman beliau tidak diragukan lagi. Tengok saja pada 2018 lalu, di Sasono Mulyo Ballroom, Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Bersama ICMI dan Kementerian Kemaritiman, menggelar pameran Seni Lukis Firdaus Alamhudi yang bertajuk “Pesona Indonesia”. Lalu pada 2017, beliau juga memprakarsai Pagelaran Seni Lukis “Bela Negaraku” di Jakarta.

Jika melihat lebih jauh lagi, pada 1988, beliau pernah mewakili Indonesia dalam ajang Asia Festival di Miami dan Los Angeles USA. Memang semenjak medio 1975, Beliau sudah melakukan pameran tunggal dan bersama, sebanyak lebih dari seratus kali, baik di dalam maupun luar negeri. Negara yang pernah dijadikan tempat untuk pameran adalah Iran, Malaysia, Singapura dan Jepang.

Firdaus sendiri menggunakan berbagai jenis media dalam teknik-teknik melukisya, antara lain cat minyak, akrilik dan bulu unggas. Melalui kepiawaian Beliau dalam melukis, juga menjadikannya referensi pertama tentang seni lukis bulu dalam sebuah buku. Buku tersebut bertajuk Seni Lukis Bulu Mengolah Limbah Menjadi Karya Seni.

Dengan rekam jejak di dunia lukis, kini ia bergerak dalam kebaikan bersama Dompet Dhuafa. Yaitu melalui gerakan wakaf, dengan mewakafkan salah satu mahakaryanya dalam acara Indonesia Wakaf Summit 2019, di Sari Pacific Hotel Jakarta (5/3/2019). Dompet Dhuafa menjadi pilihannya karena merupakan salah satu lembaga yang konsisten dan berpengalaman dalam merespon isu-isu kemanusiaan.

“Lukisan tersebut berjudul ‘Keikhlasan’. Lukisan tersebut juga bukan soal seni. Tapi sebuah ikhtisar kehidupan,” ujar Firdaus, selaku anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) periode 2015-2020, dalam sambutannya ketika penyerahan lukisan secara simbolis kepada Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ismail A. Said.

Atas respon niat baik dari Firdaus, Dompet Dhuafa nantinya akan membuat kelas melukis. Karena banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari seni melukis.

“Nantinya akan dibuat sebuah kelas untuk melukis di kawasan Zona Madina,” ujar Ismail A. Said. (Dompet Dhuafa/Fajar)