Gelar Aksi Teatrikal Di Jalan, Ramaikan Semangat Kepedulian untuk Riau dan Kalimantan

JAKARTA — Sejumlah amil Dompet Dhuafa beramai-ramai turun aksi ke jalanan pada Senin (23/9/2019). Masing-masing amil mengenakan atribut pakaian warna hitam lengkap dengan tulisan #MELAWANASAP. Sambil membagikan masker gratis kepada orang yang lalu lalang di sekitaran Jl. Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, depan Kantor Dompet Dhuafa.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kecil perhatian Dompet Dhuafa kepada saudara-saudara penyintas kebakaran dan asap di Riau, serta Kalimantan.

“Kita amil-amil Dompet Dhuafa harus menjadi agen yang menyuarakan perubahan. Kenapa dari kita? Kalau kita saja kurang semangat dalam menyuarakan, lantas bagaimana yang lain? Mereka-mereka yang menunggu aksi kita. Mungkin kita tidak pernah tahu aksi-aksi kita, ternyata mungkin bisa mem-boosting semangat orang lain. Kita sebagai booster, mediator, bridging. Mudah-mudahan ada satu dua atau tiga orang, tergerak untuk meringankan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan,” ujar Mohammad Koharudin, selaku Supervisor Divisi Event Dompet Dhuafa di sela kegiatan tersebut.

Mengawali aksi tersebut dengan doa bersama yang dipimpin Ustadz Ahmad Fauzi, selaku Dewan Penasihat Syariah Dompet Dhuafa. Sebelum mulai memberikan masker-masker gratis.

“Semoga para penyintas selalu bersabar, kelapangan dada, mudah-mudahan menjadi sesuatu yang bisa meningkatkan kedewasaan dan keimanan mereka. Karena hanya dengan bersabar, bisa melalui cobaan itu semua,” lanjut Koharudin.

Tidak sampai di situ, aksi tersebut juga melibatkan kawan-kawan dari Indomime dengan mengirimkan perwakilan Amar, Syukron dan Zhai. Kawan-kawan Indomime menyajikan pertunjukan teaterikal mini yang menggambarkan bagaimana perasaan para penyintas kebakaran dan asap di Riau, serta Kalimantan.

“Beberapa hari lalu kita juga mengajak super volunteer Chikita Fawzi, Vira Talisa, Medakawu, harapannya bisa mengajak lebih luas lagi dan semakin banyak yang terlibat. Mungkin ke depannya aktivitas-aktivitas lain akan terus disinergikan, digelorakan dengan komunitas lain. Jadi lebih masif lagi,” tutup Koharudin. (Dompet Dhuafa/Fajar)