DEPOK, JAWA BARAT — Masih dalam rangkaian peringatan 30 tahun lahirnya Dompet Dhuafa, pada Jumat (21/7/2023) Dompet Dhuafa menggelar talkshow bertajuk Humanitalk di Auditorium FEB Universitas Indonesia.
Humanitalk Edisi Spesial 3 dekade ini mengusung tema “Visi Masa Depan Kaum Muda Indonesia.” Ratusan peserta tampak begitu antusias menyimak setiap pemaparan dari para narasumber yang hadir. Mereka terdiri dari anak-anak muda Indonesia, yakni para siswa sekolah hingga mahasiswa.
Terdapat lima sesi gelar wicara dalam acara Humanitalk yang diisi oleh sejumlah narasumber keren, di antaranya adalah Ivan Ahda selaku CEO Maxima, Citra Widuri selaku Direktur LMI dan Ketua Bidang 4 FOZ, Brurce M. Mecca selaku Senior Analyst Climate Works, Khayrurijal selaku Kandidat Doktor UTM, dan Novriantoni Kahar selaku ICRC Indonesia dan Timor Leste. Selain itu, acara juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari The Marge.
Baca juga: IDEASTalk: RUU Omnibus Law Sektor Keuangan P2SK Berpotensi Lemahkan Perbankan Syariah
Membuka acara Humanitalk, Prima Hadi Putra selaku Direktur Komunikasi dan Teknologi menyampaikan sambutannya. Sejalan dengan tema Humanitalk hari itu, Putra mengajak seluruh elemen yang hadir untuk memikirkan dan mewujudkan visi misi yang akan digapai dalam waktu 30 tahun ke depan.
“Setelah melakukan refleksi apa yang telah dicapai di usia ke-30, kita pun perlu memikirkan apa yang perlu kita capai dalam 30 tahun ke depan,” tuturnya.
Berbicara tentang peran generasi muda Indonesia, Ivan Ahda mencoba memaparkannya pada sesinya saat membawakan materi “Peran Pemuda dan Perubahan Sosial Masa Depan Indonesia.” Dalam presentasinya, Ivan menjelaskan bahwa anak muda di masa sekarang berbeda dengan dahulu. Sekarang, mereka berada pada kesempatan melihat dari berbagai sudut pandang.
Baca juga: Jakhumfest 2023 Dibuka, Ajakan Kepedulian Semakin Luas Terbuka
Ketika mereka mendapat suatu informasi, pasti tidak akan mudah untuk percaya. Mereka akan mengira bahwa informasi yang sampai di depan mata adalah asumsi yang mungkin masih salah. Daripada terlibat konflik, mereka justru cenderung mengedepankan dialog.
“Bagi kita, sangat berharga untuk dapat menyampaikan gagasan atau pendapat di ruang terbuka seperti yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa. Maka sudahkah kita berpikir apa yang bisa dimulai dengan semua kompleks ini,” paparnya.
Baca juga: Manajer Program Lingkungan Hidup Dompet Dhuafa: Diet Sampah Plastik Adalah Fardlu Ain
Selain materi tentang peran pemuda, empat materi lainnya juga turut disampaikan secara menarik oleh narasumber lain. Materi-materi lain yang disampaikan di antaranya adalah “Masih Adakah Lembaga Filantropi Masa Depan?”, kemudian “Masa Depan Pendanaan Aksi Iklim”, selanjutnya “Masa Depan Dunia Akan Lebih Beretika”, dan terakhir “Masa Depan Kemanusiaan.” (Dompet Dhuafa/Muthohar)