Gelar Jambore Pos Sehat se-Jawa, Dompet Dhuafa Tingkatkan Mutu Kader Kesehatan

YOGYAKARTA — Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) menggelar acara Jambore Pos Sehat di Hotel Amaris Sosromenduran, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari pada Jumat hingga Minggu (14-16/10/2022) dalam bentuk Sarasehan sebagai ajang menjalin silaturahim dengan mitra-mitra Pos Sehat LKC se-Pulau Jawa.

Selain itu, acara ini juga sebagai transformasi Pos Sehat untuk mengetahui perkembangan informasi kesehatan serta perluasan peran Pos Sehat sebagai tonggak peningkatan kesehatan masyarakat oleh Dompet Dhuafa. Dalam acara ini, sebanyak 30 kader Pos Sehat dari berbagai Pos Sehat LKC Dompet Dhuafa yang ada di Jabar, Jakarta, Banten, Jogja, Jateng dan Jatim serta 5 (lima) tenaga kesehatan penanggungjawab program Pos Sehat mengikuti tahapan proses sertifikasi Profesi Pemberdaya Kesehatan Masyarakat.

GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari, MKM. menjelaskan, melalui program layanan Pos Sehat, Dompet Dhuafa bertekad menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan kesehatan. Terutama mereka yang dari kelompok marginal yang lemah. Pos Sehat pun sejalan dengan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yaitu Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Progam ini menjadi wujud peran serta masyarakat yang bersifat promotif dan preventif dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara mandiri dan berkesinambungan.

GM Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari, MKM. menjelaskan program Pos Sehat LKC Dompet Dhuafa
sebanyak 30 kader Pos Sehat se-Pulau Jawa mengikuti sertifikasi Profesi Pemberdaya Kesehatan Masyarakat.

Kesadaran masyarakat yang telah tumbuh ini akan menjadi modal awal. Langkah selanjutnya adalah membangun inisiataif masyarakat miskin untuk bersama-sama memecahkan masalah-maslah kesehatan.

Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Dompet Dhuafa, Yuda Abadi menjelaskan, proses sertifikasi ini merupakan kerjasama antara LKC Dompet Dhuafa dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Dompet Dhuafa dengan mengikuti keseluruhan standar dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Standar uji kompetensi tersebut mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

“Uji sertifikasi BNSP ini memiliki dimensi mikro, mezo dan makro. Secara makro, sertifikasi merupakan bagian dari kehadiran negara dalam memberikan rekognisi profesi kepada para pemberdaya kesehatan masyarakat yang hadir di semua Pos Sehat Dompet Dhuafa,” ujarnya.

Selanjutnya, secara mezo, mereka yang berkompeten memiliki kesempatan mereplikasi program-program pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan lebih terpercaya. Terakhir secara mikro, berarti menjadi kerangka dalam merawat kompetensi personil pemberdaya masyarakat dalam kerangka kompetensi nasional.

“Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas kader sebagai pemberdaya kesehatan masyarakat serta memberikan kesempatan penguatan kompetensi kader yang dapat diakui secara nasional,” tambah Yeni.

Achmad Lukman selaku Manager Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DMC Dompet Dhuafa memberikan pemaparan tentang kebencanaan.
Proses sertifikasi Profesi Pemberdaya Kesehatan Masyarakat.

Ke depannya, lanjut Yeni, Dompet Dhuafa akan terus meningkatkan kompetensi kader dan tenaga kesehatan LKC Dompet Dhuafa dalam pengelolaan program kesehatan. Dengan begitu dapat menjangkau lebih banyak masyarakat dan wilayah yang membutuhkan dengan kompetensi yang cakap dalam perannya masing-masing sebagai pemberdaya kesehatan masyarakat.

Dara, salah satu peserta jambore dari LKC Jawa Timur mengatakan, “Dengan mengikuti kegiatan ini kompetensi saya bisa diakui kemudian ingin mengasah kemapuan dalam pos sehat, agar Pos Sehat Jawa Timur dapat berkembang di tengah masyarakat”.

Dompet Dhuafa sejak awal berdirinya menyadari bahwa Lembaga Sertifikasi Profesi akan menjadi instrumen dalam meningkatkan kompetensi para pemberdaya yang berkorelasi terhadap derajat kesehatan suatu kawasan. Semakin baik kompetensi personil pemberdayanya, semakin tinggi peluang peningkatan derajat kesehatan masyarakatnya di kawasan. Keseluruhan framework ini, selaras dengan SDGs dimana Dompet Dhuafa mengambil peran pada setiap goal-nya. (Dompet Dhuafa / PR / Muthohar)