CIPUTAT-Puluhan karyawan Perkantoran Ciputat Indah Permai mengikuti Kajian Islami Tematik yang digelar Dompet Dhuafa di Masjid Cordofa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan pada Selasa (23/2). Kajian Islami Tematik yang diselenggarakan kali pertama ini mendatangkan KH. Wahfiudin Sakam, Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat, yang juga merupakan Anggota Dewan Pengawas Syariah Dompet Dhuafa.
Kajian yang berlangsung selama dua jam ini, mengusung tema “Etos Kerja Dalam Islam: Upaya Meneladani Rasulullah. Dalam tausiyahnya, KH. Wahfiudin Sakam memaparkan, etos kerja manusia bersumber dari Qalbu, yang terbagi menjadi dua, yakni Qalbu Jismani (Jasmani) dan Qalbu Ruhani (Nurani).
“Qalbu Jismani itu merupakan hati yang terlihat secara fisik (organ tubuh), sedangkan Qalbu Ruhani, Allah menjadikannya sebagai ruang kesadaran, ingatan, moral, perasaan, iman, kecerdasan, Aqal, fikiran, dan Iradah (motivasi atau etos kerja),” jelasnya.
Dalam meningkatkan semangat etos kerja sesuai dengan nilai-nilai Islami, KH. Wahfiudin Sakam lebih lanjut memaparkan, setiap manusia tidak diperkenankan untuk takabur dan bergantung pada diri sendiri, atau dengan manusia lainnya tidak kepada Allah SWT. Ia menilai, bila manusia sudah mengandalkan kekuatan diri sendiri tanpa berharap bantuan Allah, sifat-sifat tercela dan rasa putus asa yang amat hebat akan dialami manusia tersebut.
“Kalau manusia sudah seperti itu, nanti kalau sukses dan berhasil pasti akan takabur (tinggi hati) tidak akan pernah bersyukur. Kalau sudah seperti itu, sifat hedonis (cinta dunia) akan menguasai dirinya. Belum lagi kalau nyatanya dia harus gagal, sudah pasti rasa frustasi berkepanjangan akan dirasakannya. Hal inilah yang harus kita hindari,” paparnya lebih dalam.
Dengan demikian, KH. Wahfiudin Sakam menyimpulkan, bila setiap muslim bekerja dilandaskan niat karena ibadah kepada Allah, dan mendapatkan semangat motivasi serta etos kerja sebagaimana yang Rasullah SAW terapkan, muslim tersebut haruslah banyak mendekatkan diri dengan Allah dengan memahami ilmu-ilmu agama bersama Uli Al-amri (orang-orang yang memiliki banyak wawasan tentang ajaran Islam).
“Sambungkan Qalbu kamu kepada Allah, dan belajarlah bersama orang-orang yang memiliki wawasan dan pengetahuan agama yang lebih luas. Dan rajin-rajinlah berdzikir dengan mengucapkan kalimat Tauhid, insya Allah bila itu sudah terpenuhi akan datang ide, motivasi, dan gagasan cemerlang lainnya yang menghantarkan pada kesuksesan yang sebenarnya,” pesannya. (Dompet Dhuafa/Uyang)