JAKARTA — Sudah saatnya Indonesia mempunyai wadah formal bagi pengelola rumah singgah pasien. Selain keberadaannya sangat berarti bagi pasien dan keluarganya, pun sangat membantu pemerintah. Hal itu disampaikan Direktur Dakwah, Budaya dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji, di hadapan lebih dari 20 pemimpin rumah singgah pasien utusan Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Jakarta, Banten, dalam sebuah gelaran Sarasehan Rumah Singgah Pasien Indonesia di Jakarta, pada Rabu (19/10/2022).
Selain wadah silaturahmi dan berbagi informasi, lanjut Shonhaji sebagai penyaji utama, forum tersebut dapat dijadikan saluran formal dalam memperjuangkan hak-hak hidup sehat warga Indonesia. “Acara yang digagas LPM (Lembaga Pelayan Masyarakat) Dompet Dhuafa ini dipersembahkan sebagai wadah kontribusi masyarakat untuk kehidupan lebih sehat secara konstruktif, efektif, holistik, dan berkelanjutan”.
LPM Dompet Dhuafa juga menghadirkan narasumber pemantik dialog dari Direktorat Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan Kementerian Sosial RI; Ahmad Subarkah, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI RSCM); Nurhayati dan Sihwastuti, dan General Manager Layanan Sosial Dompet Dhuafa; Juperta Panji Utama.
Ditemui seusai acara, Ahmad Subarkah menyebutkan, sangat perlu mendukung upaya LPM Dompet Dhuafa untuk membentuk forum formal pengelola rumah singgah pasien. “Kementerian Sosial mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Dompet Dhuafa yang telah membantu dalam penyelesaian masalah-masalah masyarakat yang ada di seluruh Indonesia. Khususnya upaya menyediakan dan melayani pasien-pasien yang perlu perawatan kesehatan tuntas di Ibu Kota”.
Ketua Relawan Sehati Lebak Peduli, yang namanya dipublikasikan sebagai Gigi Gondrong, berharap dengan dibentuknya Forum Rumah Singgah pasien se-Indonesia ini, selain menambah wawasan dan memperkuat silaturahmi, juga dapat menggagas manfaat untuk masyarakat yang lebih luas lagi. “Sehingga seluruh informasi bisa tersampaikan kepada masyarakat yang memang membutuhkan rumah singgah”.
Dalam sambutan pembuka, Kepala LPM Dompet Dhuafa, M. Noor Awaluddin Asjhar, menegaskan, bahwa sejatinya sinergitas program rumah singgah pasien dapat memberikan kontribusi besar kepada masyarakat luas, khususnya pasien dan keluarga pasien. “Tidak hanya menyelesaikan problem kesehatan, tapi juga membantu mengurai problem sosial yang lahir bersamaan atau setelah problem kesehatan dapat diatasi”.
Baca Juga: https://www.dompetdhuafa.org/cerita-pejuang-kanker-manfaat-sehati-dari-shelter/
Hal itu pun diikuti dengan kesepakatan membentuk Forum Rumah Singgah yang diberi nama Forum Rumah Singgah Indonesia Bersatu, serta akan diadakan pertemuan lanjutan di Bandung. (Dompet Dhuafa / LPM)