Geliat Pendidikan di Tanah Pandeglang

Matahari belum menampakkan diri dari ufuk timur. Namun, keceriaan dan derap langkah kaki anak-anak di kawasan Kampung Pematang Kanyere, Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten ini begitu terlihat, saat menuju sekolah mereka di SDN Banyuasih 3 yang berjarak sekitar 3 hingga 5 kilometer dari tempat tinggal mereka.

Medan jalan yang begitu terjal, ditambah pula dengan batu-batu kerikil yang menghiasi sepanjang jalan Desa Banyuasih, tidak sedikitpun menyurutkan semangat anak-anak untuk tetap bersekolah. Namun, geliat semangat belajar yang ditunjukkan rupanya harus terganjal dikarenakan minimnya jumlah tenaga pengajar di sekolah tersebut, yang mengakibatkan proses belajar mengajar menjadi sangat kurang efektif.

Melihat problematika yang terjadi di kawasan yang mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan buruh bangunan ini, Dompet Dhuafa melalui Sekolah Guru Indonesia (SGI) berupaya membantu memudahkan pihak sekolah dengan mengirimkan seorang relawan guru, untuk mengabdi. Menebar ilmu yang bermanfaat, dengan tujuan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa yang berada di wilayah pelosok.

“Kami sangat bersyukur, Dompet Dhuafa bisa mengirimkan seorang relawan guru untuk membantu kami mempermudah proses belajar mengajar. Anak-anak merasa antusias, mengikuti pelajaran di sekolah,” ujar Sudirman, Kepala Sekolah SDN Banyuasih 3.

Masa pengabdian selama setahun yang dijalani relawan guru SGI Dompet Dhuafa nampaknya mulai dirasakan kebermanfaatannya bagi siswa yang berjumlah 124 orang anak ini. Tidak hanya materi ilmu pengetahuan alam, sosial, dan bahasa saja, namun juga mengajarkan ilmu agama.

Menurut Sudirman, di kawasan Banyuasih, masih banyak sekali anak-anak yang kurang pengetahuan dasar agama. Untuk itu, pengetahuan ilmu agama menjadi hal utama yang mampu membantu mendidik karakter anak berperilaku lebih baik.

“Di sekolah ini hanya ada 5 tenaga pengajar. Untuk pendidikan agama memang belum ada di sekolah kami. Makanya pas Dompet Dhuafa datangkan bantuan tenaga pengajar benar-benar bersyukur,” ucapnya tersenyum.

Selain mengabdikan diri di sebuah sekolah dasar, tim relawan guru SGI Dompet Dhuafa juga memprakarsai sebuah Madrasah Diniyah Awwaliyah (MDA) dan majelis taklim Daarurroja, pada Januari tahun lalu. (uyang)