JAKARTA — Penggunaan material plastik yang berkembang secara luas hingga saat kini membuat sampah plastik juga terus bertambah. Harga yang murah, mudah ditemukan, dan digunakan seolah membuat hidup kita tak terpisahkan dengan kantong plastik. Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik sendiri menduduki peringkat kedua, yakni sebanyak 5.4 ton/tahun atau 14% dari total produksi sampah di Indonesia.
Dalam diskusi publik yang bertajuk “Peran Kurban Bagi Kesejahteraan Masyarakat & Kelestarian Alam” pada Rabu (21/06/2023) di Kopi Ko Acung Sabang, Jakarta Pusat, Dompet Dhuafa berusaha membahas isu sampah plastik secara lebih lanjut dengan mengundang narasumber Ujang Solihin Sidik selaku Kasubdit Tata Laksana Produsen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Sejak 2021, Dompet Dhuafa secara resmi berikhtiar untuk menjaga lingkungan bersama dengan KLHK. Khususnya di momen Iduladha melalui gerakan “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik.” Kampanye ini digaungkan saat Program Tebar Hewan Kurban (THK) berlangsung dengan tujuan mengganti plastik sekali pakai dengan kemasan yang lebih ramah lingkungan atau dengan kemasan yang sesuai dengan kearifan lokal masyarakat setempat.
Baca juga: Wujud Sayangi Bumi, DD Volunteer Gemakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik
Hal ini juga disampaikan lebih lanjut oleh Prima Hadi Putra selaku Direktur Komunikasi, Teknologi, dan Tata Kelola Dompet Dhuafa dalam sambutannya pada kegiatan diskusi publik Rabu (21/6/23) lalu.
“Sejak tiga tahun lalu, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan KLHK terkait bagaimana dalam Program Tebar Hewan Kurban ini tetap menjaga kelestarian lingkungan, yaitu yang sering kita gaungkan dengan tagline Kurban Asik Tanpa Kantong Plastik. Dari gerakan ini juga muncul banyak kearifan lokal untuk mengemas daging kurban sendiri. Gerakan ini juga menjadi salah satu ikhtiar kita untuk menyemarakkan kurban dan menjadikan Hari Raya Iduladha menjadi Hari Raya yang betul-betul dinikmati oleh semuanya,” ungkap Putra.
Dalam diskusi tersebut, Ujang Solihin Sidik selaku Kasubdit Tata Laksana Produsen KLHK juga memaparkan bahwa akan ada potensi penumpukan sampah plastik pada momen Iduladha 1444 H. Estimasi jumlah Konsumsi Hewan Kurban tahun ini menurut data KLHK ada sekitar 1.7 juta hewan kurban. Karenanya, apabila masyarakat masih banyak menggunakan kantong plastik, maka diperkirakan akan menghasilkan timbunan sampah kantong plastik sebanyak 119 juta lembar.
Baca juga: Bersama DANA, Dompet Dhuafa Mudahkan Umat Tunaikan Kurban Lewat Kanal Digital
“Berdasarkan data, ada potensi sebesar 1,7 juta hewan kurban tahun ini yang dibagikan. Kalau dihitung, 1 kg yang dibagikan atau per plastik diperkirakan akan memunculkan 119 juta lembar kantong kresek yang akan menjadi sampah. Kalau tidak ada upaya untuk mengurangi sampah plastik tadi, bayangkan mungkin setiap tahun akan bertambah terus,” terang Ujang.
Lebih lanjut, Ujang menjelaskan bahwa terjalinnya kolaborasi kebaikan ini melahirkan inovasi-inovasi dari masyarakat sekitar saat pembagian daging kurban.
“Tiga tahun lalu kami amat senang bekerja sama dengan Dompet Dhuafa melalui gerakan ini, karena melalui gerakan ini, ada inovasi bagi masyarakat yaitu muncul wadah-wadah yang sesuai dengan kearifan lokal daerah. Ada yang pakai daun jati, daun pisang, daun kelapa, dan macam-macam. Bahkan ada juga bagi mereka yang menerima kupon daging kurban, diminta untuk membawa wadah sendiri,” jelasnya.
Baca juga: Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Melek Lingkungan Lewat Kontes Foto Solusi Polusi Plastik
Berdasarkan laporan tahun 2022 ada 81 kabupaten atau kota yang melaporkan hasil kegiatan Iduladha tanpa kantong plastik. Selain itu, ada sebanyak 600 ribu lembar kantong plastik yang berhasil dihindari menjadi sampah melalui kampanye ini. Karenanya, selain ingin mengurangi dampak dari sampah plastik, hal ini juga menjadi bagian dari rekayasa sosial untuk mengubah perilaku masyarakat kita.
Aliyah Sayuti, Volunteer Specialist Dompet Dhuafa juga menceritakan pengalamannya saat distribusi hewan kurban bersama Dompet Dhuafa pada tahun 2019. Ia menempuh perjalanan yang cukup sulit untuk mencapai titik lokasi distribusi. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa masyarakat setempat tidak menggunakan plastik saat pembagian daging kurban, tetapi menggunakan daun pisang.
“Di tahun 2019, kami saat itu juga sudah membagikan daging kurban menggunakan daun pisang dalam rangka penghijauan (menjaga lingkungan). Jadi daunnya dipotong-potong dan menjadi alas untuk membagikan daging,” aku Aliyah.
Berkaitan dengan ikhtiar untuk menjaga lingkungan ini, Dompet Dhuafa Volunteer mengadakan kompetisi “Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik” jelang momentum Tebar Hewan Kurban 2023. Sayembara ini dilakukan guna mengapresiasi siapapun yang terlibat dalam gerakan kebaikan tersebut. Kompetisinya berupa foto dan video yang dimulai pada 21—28 Juni 2022. Tentunya dengan syarat dan ketentuan berlaku yang dijelaskan selengkapnya di laman resmi DD Volunteer. (Dompet Dhuafa /Awalia Ramadhani)