MADIUN, JAWA TIMUR— Sabtu (7/7) Dompet Dhuafa resmikan Gerai Sehat Madiun, yang bertempat di Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Gerai Sehat Madiun merupakan bagian dari pusat pemberdayaan masyarakat Dompet Dhuafa (Pusdayamas) sebagai bagian dari program pemberdayaan berbasis warga. Dan Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun menjadi pemberdayaan berbasis wakaf yang pertama di Jawa Timur.
Gerai Sehat Madiun berdiri diatas tanah wakaf dari keluarga Parni Hadi, seorang wartawan senior Indonesia, yang juga merupakan inisiator, pendiri, dan ketua pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dalam aktivitasnya kedepan, Gerai Sehat Madiun akan mengikutsertakan warga sekitar untuk menjadi promotor kesehatan. Sehingga warga bisa memiliki kepedulian terhadap kesehatan pribadi, keluarga, maupun lingkungannya. Keikutsertaan masyarakat akan dilibatkan dalam bentuk relawan atau kader kesehatan melalui program pos sehat. Rencana dari gerai sehat ini mempunyai pos-pos aksi layanan sehat dan bekerjasama dengan posyandu. Keterlibatan masyarakat baik kegiatan yang ada di posyandu maupun pos sehat bahkan sudah dilakukan secara berkala sebelum peresmian Gerai Sehat dalam bentuk kegiatan senam jantung, senam diabetes, senam lansia, hingga kegiatan Aksi Layanan Sehat (ALS).
“Kami sangat bersyukur dengan adanya bersinergi dari segala komponen masyarakat. Dompet Dhuafa memerlukan tenaga-tenaga yang memahami akan fungsinya, untuk itu Dompet Dhuafa juga melakukan training kesehatan Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi masyarakat sekitar Desa Rejosari untuk menjadi kader-kader sehat yang dengan rela mewakafkan tenaga dan waktunya membantu masyarakat lainnya”, tutup drg. Imam Rulyawan, MARS.
Selain peresmian Gerai Sehat, masyarakat dihibur dengan pertunjukan pentas seni wayang jemblung dengan sebagai dalang yakni DR. Purwadi. Dompet Dhuafa (DD) sebagai lembaga filantropi Islam berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship). Adanya pendekatan budaya diharapkan masyarakat semakin mengenal Dompet Dhuafa sebagaimana sunan kalijaga dalam peran dakwah dalam menebarkan agama Islam di Pulau Jawa.(Dompet Dhuafa/Dea/Taufan YN)