SUKABUMI, JAWA BARAT — Selain Pesantren Tahfidz, Dompet Dhuafa juga telah membangun masjid dan green house di Kawasan Berbasis Wakaf Green Lido, Sukabumi. Ke depan, akan ada pula Pesantren Penghafal Al-Qur’an dan rumah ustaz, juga penunjang kegiatan belajar mengajar lainnya.
Wakaf Green House tersebut dibangun menggunakan teknologi pertanian yang canggih, yakni drip irrigation system. Kini, Green House telah berdiri dan instalasi telah terpasang dengan sempurna. Langkah selanjutnya adalah sterilisasi, agar budi daya tanam bebas dari hama dan penyakit.
Udi Rafiudi selaku Mitra Pengelola Wakaf Green House menyampaikan bahwa setidaknya butuh tiga hari untuk melakukan sterilisasi Green House sebelum memulai penanaman.
“Sebab ada beberapa jenis zat untuk sterilisasi,” jelas Udi pada Rabu (9/8/2023).
Sterilisasi dilakukan dengan menyemprotkan zat tertentu menggunakan sprayer yang berukuran sekitar 15 liter. Proses ini dilakukan dengan cara mengarahkan ke setiap sudut dalam Green House secara menyeluruh. Petani juga diimbau untuk berjalan mundur saat menyemprotkan zat sterilisasi. Hal ini dilakukan agar zat-zat tersebut tidak terhirup. Selain itu, zat sterilisasi juga diupayakan agar tidak mengenai media tanam secara langsung.
Setelah sterilisasi Green House, menurut Udi, kemudian dilakukan sterilisasi media tanam, yaitu cocopeat.
“Rencana, Senin depan (14/8/2023) pembibitan sudah bisa dimulai,” jelas Udi.
Green House sendiri dibangun sebagai sarana pembelajaran santri dan pemberdayaan petani lokal. Sebagai negara agraris, sektor pertanian memainkan peran penting dalam menggerakan roda perekonomian negara. Potensinya yang besar dan didukung musim dua musim menjadikan sebagian besar tanah di Indonesia begitu subur dan gembur. Kehadiran teknologi dan kemajuan ilmu pertanian menjadi kabar baik untuk mengoptimalkan sektor pertanian.
Baca juga: Bangun Generasi, Kick Off Pesantren Tahfizh Green Lido Digelar
Yoga Amri Fauzi yang merupakan petani lokal, merasa bersyukur karena dipercaya untuk membantu mengelola Green House. Sebelumnya, dia hanya mengetahui metode bertani tradisional.
“Ini hal baru. Saya tertarik untuk belajar lebih dalam mengenai pertanian modern. Semoga nanti hasilnya optimal,” katanya.
Diketahui, Pesantren Tahfidz Green Lido merupakan pesantren pertama yang dibangun Dompet Dhuafa dengan mekanisme wakaf produktif. Memanfaatkan lahan seluas dua hektare di Lido, Sukabumi. Tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan dan fasilitas yang berkualitas bagi calon santri dan santriwati.
Persoalan biaya tidak boleh menghambat semangat para santri untuk menuntut ilmu. Cita-citanya, para santri tidak hanya belajar ilmu agama, melainkan juga dibekali dengan ilmu pengetahuan teknologi, salah satunya di bidang pertanian dengan menghadirkan Green House di kawasan wakaf itu. (Dompet Dhuafa/Wakaf/Hafiz/Anndini)