Gulirkan Bantuan untuk Keluarga Korban Praduga Tak Bersalah “Ampliefier”

BEKASI — Masih hangat di benak kita tentang kasus pembakaran terhadap MA, di Bekasi. MA dituduh mencuri amplifier milik musholla Al Hidayah, di Babelan, Bekasi, dan warga langsung menghakimi. Lebih kejinya lagi, MA hingga dibakar hidup-hidup. Padahal, MA belum terbukti mencuri amplifier tersebut. Kasus pembakaran yang terjadi pada Selasa (1/8) lalu, menjadi viral di sejumlah surat kabar dan jejaring sosial.

Pria yang berprofesi sebagai tukang servis amplifier dan pembuatan salon sound system di rumahnya, akhirnya meregang nyawa. Ia meninggalkan seorang istri dan seorang anak. Kini, istri MA, Zubaidah, masih syok dan sesekali menerima tamu yang bertakziah di rumahnya. Bahkan, Zubaidah kini juga tengah mengandung anak kedua pasangan tersebut.

Melihat kondisi memprihatinkan ini, Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, merespon dengan menggulirkan bantuan bagi keluarga korban. Pada Minggu (6/8), Tim LPM Dompet Dhuafa berkunjung ke rumah MA. Bermaksud untuk menitipkan sedikit amanah dari para donatur, dan terus membuka donasi untuk keluarga MA.

“Kami memberikan bantuan kepada keluarga MA. Karena mereka dalam kondisi yang perlu bantuan. Bantuan yang diberikan yaitu berupa keperluan sehari-hari, pembayaran kontrakan dan pembuatan kartu BPJS. Insyaa Allah LPM Dompet Dhuafa juga terus mendampingi keluarga korban,” ujar Lukman, salah satu Tim LPM Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Dea)